Sabtu, 10 Desember 2011

Cinta Ala Lolipop (Part 28) *Repost

Debo memarkirkan motornya di taman yang gak asing lagi buat ify. Sebuah taman yang baru kemaren ify kunjungin. Tentu aja ini ngebuat ify bingung. Buat apa debo ngajak dia kesini?

“fy ada yang nunggu lo di danau, dan lo harus temuin dia”ucap debo sambil bersandar di motornya.

Ify hanya memandang debo heran dan sesekali melihat kearah danau “ada apa si deb,ko kamu ngajak aku kesini?”

Debo tersenyum tipis “gw pengen ngeliat lo bahagia fy, jadi sekarang lo pergi ke danau tempat biasa kita main dulu dan lo akan tau semua”

Ify menggigit bibirnya bingung. Apa maksud omongan debo tadi “tapi lo gak ikut gw ke danau?” tanya ify sambil menunjuk arah danau

Debo menggeleng pelan dan memegang pundak ify “lo harus kesana sendiri. Percaya sama gw”

Ify gak bisa berbuat apa apa lagi, dia hanya bisa mengangguk pasrah. Dengan berbagai perasaan ify berjalan kearah danau. Sesekali ify melihat kebelakang. Tepatnya ke debo yang tersenyum memberi dia semangat.
Sesampainya di danau ify menemukan seorang pria tinggi sambil membawa gitarnya.
Tapi ify gak tau orang itu siapa, dia menghadap belakang sehingga ify gak bisa
liat wajahnya

“hmhm kamu siapa ya?” tanya ify ragu. Perlahan ify mendekati orang yang memakai jacket warna putih itu. beberapa saat ify hanya diam menunggu orang itu berbalik badan dan memperlihatkan wajahnya

“kalo kamu gak nunjukin wajah kamu aku pergi” ancam ify yang gak sabar.

Saat ify hendak melangkahkan kakinya orang itu berbalik badan “tunggu”

Ify menghentikan langkahnya dan betapa kagetnya ify dengan orang yang ada didepannya “elo,mau ngapain?” tanya ify dengan tampang bingung abis.

Orang itu hanya tersenyum kecil dan berjalan mendekati ify “gw Cuma mau ngasih sesuatu buat lo” ucapnya serius

Ify mengernyit heran “tapi yo apa”

Orang yang ternyata rio itu hanya tersenyum dan bersiap memainkan gitarnya “di tempat ini yang merupakan tempat penuh kenangan buat lo akan persahabatan lo dengan Zahra dan debo bakal gw buat bertambah
menjadi tempat penuh kenangan lo sama gw” ucap rio dengan senyum lebarnya

Ify Cuma melongo gak jelas. Dia gak ngerti sama ucapan rio tadi. Terlalu berbelit dan susah buat ify mencernanya. Belum sempat ify bertanya lebih lanjut rio sudah mendentingkan gitarnya

di riak tawamu
terdengar senandungmu
terlihat jelas di mataku
warna-warna indahmu

menatap langkahmu
meratapi kisah hidupmu
kulihat jelas bahwa hatimu
anugerah terindah yang pernah kumiliki…..

ify hanya bisa menatap rio penuh tanya, tapi jujur aja senandung suara rio tadi bener-bener bikin ify merinding dan gak bisa ngomong apa-apa. Bener-bener indah

sifatmu kan selalu
tegar dalam sisiku
tepikan khilafku
dari bunga yang layu

saat kau di sisiku
kembali dunia teriak
tegaskan bahwa kamu
anugerah terindah yang pernah kumiliki

dentingan gitar rio berhenti mengalun begitu juga suara indahnya. Ify tersadar dari kekagumannya pada suara rio. Gak tau kenapa tadi ify serasa dibawa terbang.
Agak lebay si kedengerannya tapi itu yang ify rasain

“fy gw mungkin bukan cowo romantis kaya cakka yang ngasih puisi dan nyanyiin lagu ditengah malam dan diterangi lilin untuk nembak shilla tapi gw hanya bisa
ngasih lagu tadi ditempat yang buat lo penuh kenangan” rio menatap ify lekat.
Ify yang ditatap gitu hanya bisa menelan ludahnya. Dibilangin berapa kali kalo
ify paling gak bisa ditatap gitu.

“fy ko lu diem?”tanya rio ngeliat ify dari tadi hanya diam dan gak bisa ngomong apa-apa

“maksud lo apa si yo?” ify memberanikan diri bertanya. Rio hanya tersenyum kecil. Jadi dari tadi ify gak ngerti. GUBRAK!!!

Rio menggaruk kepalanya yang gak gatel “fy jadi intinya gw tuh suka sama lo,dan lagu tadi gw persembahin buat lo” jelas rio
mencoba maklum

Ify manggut-manggut dan membulakatkan mulutnya “hmhm jadi lo nembak gw. Ya gimana ya. Hmhm” ify berpikir sambil menempelkan telunjuknya ke kening

“ayo lah fy lo mau kan jadi cewe yang special buat gw?” rio memohon sambil menatap ify lekat

Ify membuang mukanya dan menarik nafasnya panjang “ya gimana ya,gw bingung emang kalo gw terima kenapa kalo gw tolak kenapa?”

Pertanyaan bodoh batin rio. Ify tuh polos banget ya. Tapi rio seneng, justru dengan sifat polos ify itu yang buat rio gemes dan bikin rio tertarik “kalo lo nolak gw lo
dosa besar, gw udah nyiapin ini semua cape-cape jadi lo harus nerima” tegas rio
menatap ify serius

Ify mengangkat sebelah alisnya bingung “ko gitu…. Dasar. huh”ify melipat tangannya. Rio hanya terkekeh “jadi lo mau jawab apa?”

“karna gw gak mau dosa. Jadi…”

“lo nerima gw kan. Udah bilang aja fy” potong rio dengan PDnya.

“PD banget”komentar ify. Rio maju mendekati ify. Deket banget “bener kan”

Ify mundur perlahan “yaudah, tapi gak usah natap gw gitu dan jangan deket-deket kalo gak ini” ify mengepalkan tangannya didepan wajah rio

Rio lagi-lagi hanya terkekeh “lucu lo fy,gak salah gw milih lo” rio maju perlahan dan merangkul ify

“eits apa-apaan gak ada acara rangkul-rangkulan. Gw terima lo tapi gak pake kaya gini-ginian” ify melepaskan tangan rio dari pundaknya. Jujur aja ify risih

“yes kalian jadian juga” ucap debo yang tiba-tiba dateng. Rio menyambut debo dengan senyum lebar.

“kalian pasti sekongkol yakan. Dasar” tuduh ify penuh selidik

Rio dan debo saling pandang dan sedetik kemudian tertawa. Ify disitu keki abis

“tuh kan bener. Jahat” rutu ify kesal. debo dan rio menghampiri ify yang masih cemberut

“ify lo tuh harusnya seneng karna rio udah nembak lo, dia ini cowo baik dan sobat gw” debo menepuk pundak rio dan tersenyum kepadanya. Ify ikut tersenyum kecil. Debo
bener rio baik dan ify masih inget kata-kata terakhir Zahra yaitu dia seneng
kalo ify bisa jadian sama rio. ‘lo bener ra’ batin ify senang

“yaudah kayaknya kalian butuh waktu berdua, gw tinggal ya” pamit debo dengan senyum tulusnya. Ify dan rio mengangguk. debo berjalan perlahan, langkahnya terhenti
sebentar. Mata debo melihat keatas langit

‘ra gw udah buat ify tersenyum seperti apa yang lo inginkan. Dan gw berharap lo juga tersenyum disana, kalo lo tersenyum gw pasti tersenyum ra’ debo tersenyum
menatap langit yang cerah. Seulas senyum tergambar dilangit. Debo tau itu pasti
senyum Zahra. dengan langkah pasti debo menuju motornya dan melambaikan
tangannya pada rio dan ify.

“fy gw emang minta tolong ini ke debo karna gw tau dia itu sahabat lo dan pasti dia banyak tau tentang semua kesukaan lo. Dan lo tau debo nyaranin tempat ini karna
banyak kenangan di tempat ini buat lo jadi gw pengen bikin satu kenangan lagi
buat lo” ucap rio setelah debo pergi

Ify mengembangkan senyum manisnya “dan lo berhasil nyiptain satu kenangan itu. thanks ya”

Rio ikut tersenyum “ya fy, gw bahagia lagi. Eh boleh gak gw gandeng lo?” tanya rio dengan wajah agak malu

“gak boleh” jawab ify tegas

Rio Cuma manyun. Tapi rio gak kehabisan akal “fy mau ice cream gak?” tawar rio dan tentu aja ify mengangguk setuju “maulah”

“yaudah ayo” rio menarik tangan ify pergi. Rencana bagus (pendapat penulis! :P)

Sampai di tempat ice cream rio melepas gandengannya “ehem akhirnya gw bisa gandeng lo”

“licik” komentar ify datar

“yang penting gw traktir ice cream ya ngakk say. Haha” rio tertawa sementara ify cemberut

“ih jijik tau dipanggil gitu” komentar ify sambil bergidik

“iya iya peace gak lagi manggil gitu” rio membentuk angka dua ditangannya.

“iya di maafin. Yaudah mana ice creamnya” tagih ify, rio hanya tersenyum dan segera memesan ice cream untuknya dan ify

Disitu ify merasakan sesuatu yang beda dalam dirinya. Dia udah punya pacar!! Huwa itu pengalaman pertama ify, dan jujur aja ify seneng. Apa ya yang akan terjadi
selanjutnya?? Hmhm gak tau deh ify. Hanya waktu yang bisa jawab semua

>>>

Sivia dan mamahnya tiba di sebuah rumah besar yang asing buat sivia. huh sivia si gak peduli sama rumahnya, soalnya dia BT banget gara-gara disuruh mamahnya nemenin
arisan. Jelas-jelas sivia nolak. Pertama dia bukan ibu-ibu dan kedua bukannya
kemarin udah? Yah mamahnya Cuma bilang yang kemarin itu Cuma ngobrol dan
arisannya sekarang. GUBRAK!!. Dan saat sivia mau protes kenapa harus dia yang
nemenin bukan deva, mamahnya Cuma bilang kan deva kemaren udah jadi sekarang
kamu dan saat itu deva tertawa diatas penderitaan sivia.

“ayo sayang masuk”ajak mamahnya.

Sivia yang udah ada didepan pintu hanya mengangguk pasrah. Mamahnya tersenyum dan membuka pintunya.

“hei jeng. Dateng juga” sapa seorang ibu-ibu sambil cipika cipiki

“iya dong masa aku gak dateng. Gimana arisannya udah dimulai?” tanya mamah sivia lembut.

Ibu itu mengangguk “udah kia arisannya di ruang tengah yuk” ajaknya dengan ramah

Sivia dan mamahnya berjalan ke ruang tengah. Di sana telah kumpul beberapa orang dan mata sivia terbelalak ketika melihat tidak ada anak yang dibawa. Jadi hanya mamahnya
aja yang bawa anak

“mah ko temen-temen mamah gak bawa anaknya”bisik sivia

“mamah juga gak tau mungkin lagi gak bawa kali” ucap mamahnya enteng.

Dan sivia Cuma manyun. Apa dia ada ditengah-tengah ibu ibu ini. Oh no!!!. “mah terus sivia gimana. Masa via harus nungguin mamah arisan. Gak ah” rengek sivia.
mamahnya Cuma tersenyum simpul “ya abisnya mana mamah tau kalo temen-temen
mamah gak bawa anak, biasanya bawa si sayang”

“terus via gimana mah?” tanya sivia kesal

Ibu yang menyambutnya tadi dan sepertinya pemilik rumah ini menghampiri sivia “nak kalo kamu bosen kamu bisa di halaman belakang. Disana ada kolam berenang dan tempat
duduk yang luas jadi kamu bisa nunggu disana” ucapnya ramah

Sivia melihat halaman belakangnya dari jauh. Sepertinya enak. Akhirnya via memutuskan untuk pergi ke halaman belakang itu . sesampainya disana sivia duduk di sebuah
gazebo yang menghadap ke kolam renang. Dilihatnya halaman ini. Begitu luas dan
indah.

“dasar mamah. Masa gw sendirian si gak ada temen. Huh”rutu sivia sambil menendang kerikil didepannya

“marah-marah di rumah orang”ucap seseorang yang tiba-tiba datang. Sivia sontak kaget dengan orang yang dilihatnya sekarang. Whats? Ngapain ni orang disini

“ko lo bisa disini?” tanya sivia heran

Iyel hanya mengangkat bahunya dan ikut duduk disamping via “harusnya gw yang nanya gitu ngapain lo di rumah gw?”

“apa ini rumah lo” sivia menatap iyel gak percaya. Jadi ini rumah iyel. ko bisa sih? Kebetulan banget. Batin sivia

“iya, ini rumah gw. Lo ngapain?” tanya iyel balik

“nganterin nyokap gw arisan. Dan gw juga gak tau kalo ini rumah lo” ucap sivia sambil mengangkat bahunya

“ou…” iyel hanya bisa membulatkan mulutnya

Beberapa saat hening. Antara sivia dan iyel gak ada yang mau ngomong duluan. Sivia mengetuk-ngetukka jarinya untuk memecah suasana. Gak enak kan diem-dieman gini

“vi, lo gak bosen?” tanya iyel

“bosen si. Abis mau ngapain?”

“ya gak tau” iyel hanya mengangkat bahunya “eh vi gw mau nanya. Lo udah pernah pacaran belum?”

Sivia mengerutkan dahinya. Ngapain iyel nanya gitu. “pernah. Emang kenapa?”

“gak gw Cuma pengen tanya, kalo kita sering ngerasa kikuk,deg-degan gak jelas dan susah ngomong itu artinya apa?” tanya iyel menatap sivia ragu

“ko lo nanya gitu. Lagi jatuh cinta ya” tuduh sivia sambil menunjuk iyel penuh selidik

“sembarangan, gw Cuma nanya doang. Udah tinggal jawab aja susah”

Sivia tersenyum kecil dan menatap ke depan “kalo kaya gitu artinya kita punya perasaan sama orang itu ya namanya juga suka emang serba salah”

Iyel manggut-manggut dan menatap sivia disebelahnya “kalo gw suka lo gimana?”ucap iyel dengan suara pelan banget.

Tapi sivia masih denger sangat jelas ucapaniyel tadi “apa. Lo ngomong apa yel, hah gw gak salah denger kan?” tanya sivia bertubi-tubi

Iyel gelagapan dan menghindar dari sivia “dih enggak ko. Gw gak bilang apa-apa”

“emang lo kira gw budek ya,pendengaran gw tuh masih sangat normal” ucap sivia dengan sedikit kesal

Sementara iyel dia hanya melipat tangannya. Bodoh. Itu katanya. Kenapa coba iyel bisa bilang gitu

“yel. Kenapa si?”

Iyel menoleh ke sivia “gw tadi bilang kalo gw suka lo gimana. Dodol” ucap iyel lumayan keras. Sivia melongo dengernya. Ini pasti khayalan dan halusinasi dia aja. “lo
becanda” komentar via singkat

“teserah lo deh” iyel membalikan badannya. Sivia masih melongo gak percaya tapi mata sivia melihat sebuah pistol air sepertinya milik adiknya iyel

“wooo dasar” sivia menyemprotkan pistol-pistolannya. dengan sigap iyel menghindar. “via basahh tau”

Tapi sivia gak berenti dia terus ngejar iyel dan nembakinnya dengan pistol air itu. sementara iyel terus berlari sampai gak liat kalo belakangnya ada kolam renang

BYURR

Dengan mulus iyel jatuh ke kolam renang. Dan sekarang dia benar-benar basah

“hahahaha rasain” tawa sivia ngeliat iyel nyebur

Iyel Cuma cmberut “lo si,basah ni gw” keluh iyel tapi sivia gak peduli.

“awas lo ye” iyel menyipratkan air ke sivia, sivia gak siap “iyel balas dendam lo” teriak via sambil menutupi wajahnya yang kena cipratan air.

Ibu-ibu yang lagi arisan mendengar kegaduhan 2 anak remaja aneh tadi memutuskan untuk melihatnya

“sivia” teriak mamahnya via

“iyel” kali ini mamahnya iyel

Iyel dan sivia kompak menoleh. Wow mereka diliatin ibu-ibu.

“ngapain si kalian main basah-basahan. Iyel ngapain kamu berenang pake baju gitu” ucap mamahnya iyel.

Iyel dan sivia hanya menunduk malu. >./span>

>>>

Motor rio berhenti di depan rumah ify. Jam udah nunjukin pukul 4. Udah sore dan ify yakin keke dan ka agni udah ada di rumah.

“thanks ya yo untuk hari ini” ucap ify tulus sambil tersenyum.

“iya sama-sama. Thanks juga udah nerima gw” rio menatap ify dengan wajah merah. Sementara ify lebih merah lagi. Hush ngapain coba ify jadi malu gini. Gak gak. Ntar rio
GR lagi kalo ngeliat dia malu. Tapi mau gimana lagi emang itu yang ify rasain

“yaudah yo gw masuk dulu udah sore”

“iya gw juga pulang dulu. Bay” rio melambaikan tangan dan menstarter motornya.

“hati-hati yo” ucap ify. Rio mengangguk dan motor itu benar-benar pergi

Ify menarik nafasnya dan berjalan memasuki rumah. Hari ini dia bahagia banget…

“ka ify” panggil keke yang lagi asik nonton tv

Ify menoleh dan tersenyum “ada apa adik ku sayang?”

Keke melihat kakanya aneh. Kenapa ka ify?senyum-senyum gak jelas “ka ify kenapa,keliatannya seneng banget?” tanya keke beranjak dari duduknya

Ify tetap tersenyum “gw lagi bahagia”

“iya kenapa bahagiannya?”

“hmhm ceritain gak ya?” ify menatap keke disebelahnya jail

“ih kaka ceritain aja” pinta keke dengan tampang memohon. Ify tertawa dan mengacak rambut adiknya “yaudah nanti kaka certain tapi kaka mandi dulu”. Keke hanya mengangguk

DRT DRT. HP ify bergetar. Dilihatnya panggilan masuk. OIK.

“halo ik”

“halo fy. Fy mau main ke rumah gw gak? Gw sendirian ni”

“yah gw si mau tapi udah sore bunda gw udah mau pulang” ucap ify dengan arsa bersalah

Oik mencoba maklum “gak papa fy, yaudah”

“iya. Sory ya”

“iya. Bay fy”

“bay”

KLIK telfon tertutup. Oik memandangi layar HPnya. Huh BT dia dirumah sendirian gini dan agak ada yang nemenin

Tidak ada komentar: