Senin, 06 Februari 2012

Rify Movie

iseng-iseng bikin video nih..
jadi maafin aja kalo jelek u,u
enjoy it :) >>>>

Attesa *cerpen

Aku ada disini! Aku ada disekitarmu!
Aku selalu ada didekatmu! Aku selalu mengamatimu!
Sadarkah kamu?
“Huh, surat ini lagi, surat yang ke 15” gumamnya menggerutu.
Hampir setiap hari ia mendapatkan sesuatu didalam laci mejanya. Entah itu bunga, bekal makan, minum, surat, dan lainnya.
Menurutnya, secret admirer-nya ini serba tahu tentang dirinya.
Setiap ia harus datang pagi kesekolah karena ada rapat OSIS dan tak menyempatkan diri untuk sarapan. Ia pasti mendapati ada bekal makan didalam lacinya dengan sepucuk kertas diatasnya. Tak mungkin bekal ini punya sahabatnya, Gabriel yang duduk disebelahnya. Karena, pada kertas tersebut tertulis bahwa itu untuknya. Pada kertas itu, biasanya tertulis
aku tahu bahwa kamu tak menyempatkan diri untuk sarapan di rumah dikarenakan ada Rapat OSIS.
Maka aku bawakan bekal ini untukmu! Dimakan ya!! J
to: MARIO
“siapa sih orangnya? Bikin gue penasaran aja deh” gumamnya lagi
***
Diamatinya gerak-gerik laki-laki yang jauh disana sedang bermain basket bersama teman-temannya. Ia tak pernah bosan melihat pujaan hatinya yang sedang bermain basket.
Lamunannya buyar ketika sahabatnya tiba-tiba datang.
“sampai kapan sih Fy elo mau jadi secret admirer dia?”tanya sahabatnya itu, Oik.
“gue nggak tau, Ik, harus kayak gini sampai kapan! Gue sudah terlalu biasa kayak gini” gumamnya sambil menoleh sejenak ke sahabatnya itu, lalu melihat ke arah lapangan Basket lagi, tempat sang pujaan hatinya berada.
“Tapi, Fy, kayak gini malah menyiksa diri lo sendiri, bahkan mungkin bukan diri lo aja. Kak Rio juga! Apa lo tau sebenernya tentang kak Rio? Apa elo tau kak Rio risih atau enggak?” gumam Oik
 Ify menunduk. Selama ini ia tak pernah memikirkan tentang perasaan pujaan hatinya itu, apakah ia risih, atau tidak? Dengan apa yang Ify lakukan selama ini
“emm.. maaf Fy. Kalo tadi kata-kata gue terlalu menyinggung perasaan lo! Tapi, ini juga demi kebaikan elo juga” kata Oik sambil merangkul sahabatnya itu.
“iya, gue juga tau kok, Ik. Lagian ini kan Cuma sementara, sampai....”
“ssttt.. udah! Yang itu nggak usah dibahas! Kamu kuat kok Fy! Jadi nggak usah dibahas ya!” ujar Oik lembut memotong perkataan Ify
Ify hanya tersenyum ‘gue ngerasa, gue udah nggak kuat lagi Ik’ batin Ify
***
“eh, mainnya udahan aja! Gue capek nih” pinta Cakka
“iya deh.. gue nya juga capek” gumam Gabriel
Mereka berempat –Cakka,Alvin,Rio, dan Gabriel- berjalan ke tepi lapangan menuju tas mereka berada.
Dari kejauhan Rio melihat ada sesuatu di atas tasnya. Dan sampai didepan tasnya ternyata benar. Diatas tas nya terdapat botol air mineral dan secarik kertas dibawahnya.
Permainanmu selalu bagus! Aku suka itu J
Pasti capek ya sehabis bermain?! Ini aku ada minum untukmu..
Diminum ya!! J
To: Mario
Rio yang membaca tersenyum “siapa kamu, aku ucapin makasih” gumamnya. Ia lalu membuka tutup botolnya, lalu mulai meminumnya
“dia lagi Yo? Udah tau orangnya?” tanya Gabriel yang dari tadi melihat gerak-gerik Rio
Rio menoleh. Lalu menggeleng “gue belum tau orangnya! Dan dia juga belum ngasih tau apa-apa” gumam Rio sambi memasukkan secarik kertas itu kedalam tasnya
“eh, gue pergi dulu ya! Gue mau cari Oik, biasa lah” pamit Cakka yang langsung mengambil tasnya dan pergi
***
“Halloo.. Halloo.. Cowok cakep datang” kata Cakka heboh didepan Oik dan Ify
“elah, elo Kak.. ganggu orang aja deh kerjaan lo” ujar Ify
“apa sih? Suka-suka gue donk! Gue kan kesini mau ngampirin pacar gue :p” ujar Cakka sambil meletin lidahnya kearah Ify. Ify membalas meletin(?) lidahnya kearah Cakka
Oik yang melihat perdebatan nggak penting antara sahabat dan pacarnya pun Cuma bisa terkikik geli.
“udah udahhh” lerai Oik “Kak Cakka ada perlu apa kesini?” lanjut Oik kepada Cakka
“gapapa donk! Aku kan pengen ketemu kamu” jawab Cakka nyengir
“yahhh, gue bakal jadi kacang nih! Gue pergi duluan deh” kata Ify bangun dari duduknya
“eh? Mau kemana Fy?” tanya Oik
“mau ke perpus. Daripada gue disini Cuma jadi kambing congek” jawab Ify
“sono deh! Huss husss” usir Cakka sambil ngibas-ngibasin tangannya ke arah Ify layaknya mengusir ayam >,<
“iyadehhh.. bubay Oikkkk,, Kak Acakkadut :P” teriak Ify sambil pergi berlalu
“hahahhaaa.. Gila itu si Ify! Masih sempet-sempetnya.. hahaha” kata Oik sambil tertawa
“aku salut deh, Ik, sama Ify! Dia masih bisa ketawa, ceria, dan kuat. Padahal, sekarang mungkin hatinya sedang menangis! Mungkin, kalo aku jadi Ify, aku nggak akan setegar itu” ujar Cakka
“aku juga kagum sama Ify kak! Dia nggak mau terlihat lemah didepan orang lain” ujar Oik
***
Sudah genap seminggu canda, tawa, kejailan, perdebatan tidak penting , dan kegilaan itu hilang. Dan, jujur, mereka sangat merindukan itu. Kejailan yang akibatkan oleh Ify, candaan dan tawa antara mereka bertiga –Ify, Oik, Cakka-, perdebatan yang tak penting antara Cakka dan Ify. Mereka rindu itu semua. Tetapi, itu semua tak akan mungkin terjadi lagi. Karena, satu diantara mereka sudah tiada.
Kesepian menyelimuti sepasang kekasih ini. Kesedihan masih tergambar jelas diraut wajah mereka. Mereka tak menyangka, ternyata orang yang sangat mereka sayangi, kini pergi jauh meninggalkan mereka. Sangat jauh! Dan tak akan kembali.
“Hufttt..” helaan nafas berat untuk kesekian kalinya kini terdengar.
“aku kangen dia Kak” Oik -satu diantara mereka- buka suara
“Aku juga kangen dia Ik! Aku nggak nyangka kalau dia akhirnya pergi ninggalin kita” balas Cakka -satu yang lain-
“iya! Tapi kita nggak boleh kayak gini terus! Kita harus kembali ke kita yang dulu, itu pesan dari dia kak, sebelum dia pergi! Kakak ingat kan?” tanya Oik sambil menatap Cakka
Cakka mengangguk
#Flash Back
Sudah 4 hari Ify tidak masuk sekolah. Cakka dan Oik bingung kenapa Ify tidak masuk sekolah selama itu. Sepulang sekolah, akhirnya Cakka dan Oik datang kerumah Ify.
Pintu rumah sudah dibuka, keluar seorang anak laki-laki yang dua taun lebih mudah dari Oik yang Oik dan Cakka yakini adalah Deva, adik Ify.
“Kak Cakka? Kak Oik? Ada perlu apa kesini?” tanyanya tak bersemangat dengan mata sembab yang Cakka dan Oik yakini bahwa Deva pasti terlalu lama menangis
“kita kesini mau cari Ify, Dev! Ify nya ada?” tanya Oik. Seketika, wajah Deva semakin sedih dan muram.
“kak Ify...” Deva tak sanggup melanjutkan kata-katanya, airmatanya satu persatu jatuh
“Ify kenapa Dev? Jawab!” kata Oik dengan wajah panik
“Kak Ifyy,, kak Ify udah pergi kak. Pergi jauh, dan nggak akan kembali” jawab Deva disela tangisannya
“nggak! Kamu bohong kan, Dev? Maksud kamu apa? Nggak mungkin kan??” tanya Oik histeris dan menangis dipelukan Cakka
“Dev, jelasin ke kita! Sebenernya ada apa sama Ify?” tanya Cakka
“kak Ify udah nggak ada kak. Kemarin, kak Ify ninggalin kita semua” jawab Deva
“kamu nggak bohong kan? Aku pengen ketemu Ify! Anterin aku sekarang juga ke tempat Ify” kata Oik masih dengan histeris
Cakka, Oik, dan Deva yang tempat dimana Ify berada kini sedang perjalanan menuju tempat Ify
@ Pemakaman
Mereka kini sudah berada didepan sebuah makam yang tanahnya masih basah.
“ini tempat Kak Ify, kak” kata Deva
Oik pun maju ke sebelah makam Ify, kemudian Oik jongkok didepan makam Ify diikuti oleh Cakka.
“Fy, kenapa elo nggak bilang ke gue? Kenapa elo ninggalin gue sama Kak Cakka? Elo anggep kita selama ini apa?” tanya Oik dengan tangisnya.
“kak, Sebelum Kak Ify pergi, kak Ify nitip ini ke gue buat dikasihin ke kalian! Ini” kata Deva sambil memberi sebuah kotak yang lumayan besar. Cakka menerimanya
“gue pulang duluan ya” pamit Deva. Cakka dan Oik mengangguk. Deva pun pergi berlalu.
Setelah Deva pergi. Oik dan Cakka pun membuka kotak itu. Didalamnya terdapat berbagai benda. Ada handycam, ada beberapa album foto, dan beberapa surat. Dilihatnya satu persatu surat Itu. Ada yang untuk Oik dan Cakka, untuk Cakka, dan untuk pujaan hati Ify, Rio.
Oik pun membuka surat yang untuk dirinya dan Cakka.

To : Oik dan Kak Cakka
Hallo Ik, Hallo Kak Cakka..
Apa kabar? Baik kan? Pasti baik donk!!
Maaf ya, aku nggak bisa nepatin janji aku sama kalian, karena aku udah nggak kuat Kak, Ik. Aku nggak bisa ngelawan penyakit ini. Aku udah nggak bisa apa-apa lagi.
Aku juga minta maaf kalo aku nggak bilang ke kalian sebelumnya. Karena aku nggak mau kalian kawatir ke aku. Aku nggak mau terlihat lemah didepan kalian.
Oik, aku minta maaf ya. Karena selama ini aku nggak bisa jadi sahabat yang baik buat kamu, aku selalu ngerepotin kamu, dan lainnya. Aku minta maaf.
Kak Cakka, maaf ya kalo aku selama ini selalu bikin kakak kesel sama aku. Kak, jagain Oik ya! Buat aku!
Sekarang kalian nggak usah kawatir lagi sama aku. Karena aku disini sudah tenang dan bahagia. Sekarang aku nggak perlu nahan rasa sakit ini lagi.
Selamat tinggal semua. Kalian harus janji sama aku. Kalo kalian akan tetep ceria seperti sebelum-sebelumnya. Janji ya!

NB : Kak Cakka buka surat yang satunya ya J
With Love,
Ify

Cakka pun membuka surat yang satunya yang tertulis untuk dia.

To : Kak Cakka
Kak, tolong ya. handycam, album-album foto, dan surat itu berikan kepada Kak Rio. Makasih kak J
Ify
#Flash End
***
Hari ini, Rio, Alvin, dan Gabriel sedang berkumpul di pinggir lapangan sembari beristirahat karena habis bermain basket.
“Yo, kok seminggu ini gue nggak pernah liat elo dapet surat lagi sih? Bener nggak?” tanya Alvin
“emang bener. Seminggu ini gue nggak dapet surat maupun yg lainnya dari secret admirer gue itu” jawab Rio
“apa mungkin secret admirer lo itu udah capek ya? Aneh deh” ujar Gabriel
“entahlah” jawab Rio lemes ‘entah kenapa gue kangen sama surat-surat dari dia’ batin Rio
Tiba-tiba, Cakka datang dengan membawa sebuah kotak yang lumayan besar ditangannya.
“Yo, gue ada ini buat elo!” kata Cakka sambil menyodorkan kotak tersebut. Alis Rio terangkat tanda dia bingung “dari Secret Admirer lo!” lanjut Cakka lirih
“gue duluan!!” kata Cakka langsung pergi
“apaan tuh Yo?” tanya Alvin
“nggak tau. Gue bukanya ntaran aja deh dirumah” jawab Rio
***
Rio duduk diatas kasurnya sambil memandangi kotak pemberian Cakka tadi. Karena penasaran, ia pun langsung buka kotak itu.
Dilihatnya isi kotak itu bermacam-macam. Ia pun mengambil surat yang ada dikotak itu.
Dibukanya surat itu, dilihatnya sebuah tulisan rapih yang tak asing lagi baginya.

To : Kak Mario
Hai kak, apa kabar? Pasti baik.
Maaf ya kak, Sekarang, aku udah nggak bisa lagi mengirimi kakak surat-surat, bekal makan, minum, dan yang lainnya. Karena sekarang udah nggak mungkin lagi.
Oya, kenalin, aku Alyssa Saufika, tapi biasa disapa Ify. Aku anak kelas XI-IPA2. Aku yang selama ini jadi secret admirer kakak.
Maaf ya kak, kalo misalnya selama ini aku sudah mengganggu kakak, membuat kakak tidak nyaman karena ulah konyol aku.
Maaf.
Segini aja dari aku, selamat tinggal kak. Kita bakal ketemu lagi kapan-kapan, tetapi bukan disini, melainkan disana.
Jaga kesehatan dan terus semangat J
 
With Love,
Ify Alyssa

Rio sangat bingung. Dilipatnya kembali surat itu.
Rio mengambil salah satu album foto disana. Dibukanya album foto itu, pada lembar awal terlihat foto Ify yang sangat manis. Rio tersenyu melihat wajah Ify.
Dibukanya lembar kedua, terdapat foto Ify dan Oik semasa SMP. Rio mengerutkan dahinya tanda bingung. Oik kenal Ify? Tapi kenapa Rio nggak tau?
Lembar ketiga, terdapat foto Ify dengan Sivia, pacar Gabriel. Rio semakin bingung.
Lembar kempat, foto Ify dengan Shilla, pacar Alvin.
Lembar demi lembar berikutnya Rio buka. Disana terdapat foto Ify bersama-sama dengan teman-temannya, seperti foto Ify dengan Cakka dan Oik, dan lainnya.

Rio semakin bingung melihat itu semua. Kenapa Rio tak mengenal Ify? Padahal sahabat-sahabatnya mengenal Ify.
Rio mulai membuka album kedua. Isi album tersebut adalah foto-foto rio dalam berbagai pose.
Belum puas dengan apa yang ia lihat, dan rasa penasaran yang mendalam. Rio mengirimi pesan singkat kepada sahabatnya

To: GabStev Bro, CakkaNRG Bro, AlvinJo Bro
Bro, kerumah gue sekarang! Sekalian aja pacar lo pada! Ga pake lama!

Sembari menunggu kedatangan sahabat-sahabat –dan pacarnya- datang. Rio menbuka lembar demi lembar kembali album foto itu. Melihat foto tersebut, tanpa sadar sebuah senyum manis tergambar jelas dibibirnya
“halloooooo.. perrrrmiossssssssss.. every bodyyyyyyyyyy” kata Cakka heboh memasuki kamarnya. Diikuti yang lainnya –GabVinShillViIk-
“lebay lo Kka” cibir Alvin. Cakka Cuma melengos
“apaan yo? Ngumpulin kita semua disini? Besok disekolah kan juga bisa” kata Gabriel
“halah.! Kalo nunggu besok guenya udah mati penasaran” jawab Rio
“ada apa sih Kak?” tanya Sivia
“nih” Rio memberikan kedua album foto itu.
Sivia, Shilla, dan Oik yang melihatnya kaget
“kenapa muka kalian pada kaget gitu smua?” tanya Alvin
“eh, ga..papa ko..k ka..k” jawab Shilla gugup
“kayaknya mereka harus tau deh, Shill” ucap Sivia. Oik dan Cakka mengangguk
“tau apa? Tentang apa?” tanya Rio
“tentang Ify!” kata Oik
“Ify kenapa?”
Alyssa Saufika Umari. Kelas XI-IPA2. Yang selalu sabar nunggu pangerannya yang kelewat nggak peka” kata Cakka “yang memendam perasaan yang teramat dalam selama 3 tahun karena tak berani mengungkapkannya” lanjut Gabriel “yang selalu memberi perhatian yang penuh ke pangerannya, walaupun pangerannya itu nggak menganggap dia ada” lanjut Shilla “yang lebih mementingkan pangeran hatinya daripada dirinya sendiri” lanjut Alvin “yang selalu terlihat ceria didepan semua orang, padahal sebenernya dirinya sangat rapuh” kata Sivia “yang kini telah pergi meninggalkan kita semua, karena penyakitnya. Leukimia stadium akhir” kata Oik lirih pada kalimat akhirnya
“ini maksudnya apa? Ify siapa? Dia kenapa?” tanya Rio bingung
“dia itu secret admirer lo Yo! Orang yang selalu ngasih bekel, minum, surat-surat penyemangat buat lo!” kata Cakka
“gue masih belum ngerti” gumam Rio
“argghh.. lo kelewat nggak peka! Mending elo buka aja deh handycam yg ada di kotak itu” Cakka jadi emosi sendiri karena Rio yang kelewat nggak peka
Oik yang ada disebelah Cakka berusaha menenangkan Cakka “calm down kak. Jangan emosi” kata Oik
“dia udah kelewatan, Ik” kata Cakka lirih
Rio pun buru-buru mengambil handycam itu. Dan mulai menyalakannya.
Terdengar dentingan piano, tapi layar handycam masih gelap

Dulu ku tak pernah
Percayakan cinta
Yang tak harus memiliki

Dan terlihat seorang gadis sedang bermain piano putih

Pernah ku paksakan
Walau tak sejalan
Meski ku tau ku salah

Dan ku coba melupakanmu
Karna ku tau kau bukan milikku

Reff:
Dan ku berhenti berharap
Akan cintamu yang dulu ada di hati
Dan ku coba 'tuk bertahan
Walau berat kini ku berhenti berharap

Kini ku akui
Hatiku tak bisa
Slalu miliki dirimu

Pernah ku paksakan
Walau tak sejalan
Meskiku tau ku salah

Dan ku coba melupakanmu
Karna ku tau kau bukan milikku

Back to Reff: 3x

berharap

Dan ku coba 'tuk bertahan

Handycam mati. Rio melihat sekeliling. Semuanya memandang Rio lirih
“jelasin semuanya ke gue! Sekarang juga!” kata Rio lirih
“biar gue yang jelasin” kata Oik. Oik duduk disamping Rio. Sebelum mulai bercerita, Oik menarik napas panjang, dan menghembuskannya dengan rasa berat.
“Ify, dia sahabat gue yang selama 3 bulan ini jadi secret admirer lo. Sebenernya dia udah suka sama lo sejak 3 tahun yang lalu. Cuma dia nggak berani bilang. Dan saat Ify ingin jujur ke elo. Ify baru tahu kalau dia kena leukimia, dan dia mengurungkan niatnya, dan dia lebih memilih untung mengungkapkan perasaannya melalui surat-surat, bekal makan, dan lainnya” jelas Oik
“tapi kenapa gue nggak kenal sama dia? Padahal kalian semua kenal dia” kata Rio
“itu karena elo terlalu sibuk dengan dunia elo sendiri bro! Elo nggak pernah liat sekitar lo, kalo ternyata selama ini ada yang peduli sama lo” kata Gabriel
“gue nyesel” gumam Rio lirih
“udah nggak ada yang disesali sekarang kak” kata Shilla
“anterin gue sekarang ke makam Ify” kata Rio. Yang lainnya mengangguk
***
Rio kini berada didepan gundukan tanah merah yang masih basah, ditemani oleh Gabriel, Sivia, Alvin, Shilla, Cakka, dan Oik.
“Fy, gue minta maaf kalo selama ini gue nggak peka. Dan gue terlalu sibuk dengan dunia gue sendiri. Gue minta maaf kalo selama ini nggak pernah anggap lo ada. Maaf” kata Rio didepan gundukan tanah basah itu.
Setelah yang lain mengeluarkan isi hatinya untuk Ify, mereka berdoa bersama, dan akhirnya pulang.
‘Thanks for all. Gue sayang sama kalian’ Bisik Ify
***
penantian yang tak berujung akhirnya selesai.
ia memang tak dapat memiliki pangerannya.
tapi, ia sekarang bisa selalu ada disamping pangerannya, walau didunia yang berbeda