Jumat, 09 Desember 2011

Cinta Ala Lolipop (Part 16) *Repost

Sivia,oik,ray,iyel,zevana dan alvin menunggu dengan cemas. Cakka dan shila dalam penanganan dokter. Yang paling sedih tentu aja oik,sivia,dan zevana. mereka gak nyangka camping yang seharusnya penuh dengan keceriaan malah
jadi kesedihan.

“aku harus bilang apa sama mamah dan papah. Aku kaka yang gak baik aku gak bisa jagain adik aku sendiri” tangis zevana. Air matanya bener-bener banjir. Adik yang dia sayang jatuh ke jurang,dan sempet hilang.

Alvin yang duduk disebelah zevana gak bisa berbuat apa-apa. Dia juga sedih “ze udah kita berdoa buat shilla aku yakin shilla anak yang kuat” alvin mengelus rambut zevana lembut mencoba ngasih ketenangan.

Seorang dokter cewe keluar dari ruang pemeriksaan.

“dok gimana keadaan temen-temen saya” Tanya iyel

Dokter itu tersenyum “mereka bisa diselamatkan untung ular yang menggigit nak shilla bisanya tidak terlalu berbahaya. Tapi mereka belum sadarkan diri dan masih perlu istirahat”

“tapi dok kita boleh kan liat keadaan mereka?” Tanya sivia

“boleh ko” dokter itu mengangguk dan mempersilakan untuk masuk

Di dalam cakka dan shilla terbaring dengan ranjang bersebelahan. Kondisi cakka penuh perban sementara shilla wajahnya terlihat pucet. Sivia,oik dan zevana berjalan ke ranjang shilla sementara iyel dan ray ke ranjang cakka.
Disitu tangis pecah,bahkan ray pun nangis,ray bener-bener sedih ngeliat
sahabatnya terbaring dengan luka kaya gini. Tiba-tiba masuklah pak jo

“anak-anak bapa baru dapet kabar kalo rio,ify,debo dan Zahra ternyata mereka diculik. Tadi orangtua Zahra nelfon ke bapa kalo penculik itu minta tebusan uang”

DEGG, semua terperangah sama ucapan pak jo. Ini gak salah kan?? Jadi selama ini mereka diculik

“DICULIK” teriak mereka kompak. Pak jo mengangguk

Seketika mereka yang ada di ruangan itu lemes.

“bapa kesini mau nanya sama kalian apakah diantara kalian ada yang mau ikut untuk melakukan pencarian penculik itu”

“pak saya ikut” ucap iyel dan sivia kompak. Sivia dan iyel pandang-pandangan, ko bisa kompak Tanya mereka dalam hati

“via aku ikut ya”

“gak usah ik kamu temenin ka zeva jagain shilla aja. lagi juga kamu cape banget kan”

Oik berpikir sejenak lalu mengangguk “iya deh”

“yaudah sivia iyel ayo. Alvin kamu juga ikut ya” ujar pak jo. Alvin mengangguk

“hai-hati ya” ucap zevana.

Dengan cepat iyel,sivia,alvin dan pak jo meninggalakn ruangan rumah sakit. Tinggalah sekarang zevana,oik dan ray.

“oik kaka ke kamar mandi dulu ya,sekalian beli makanan buat kita. Ray kamu mau makan apa?” Tanya zevana

“apa aja ka” jawab ray lemes

“yaudah kaka keluar dulu” zevana pun meninggalkan ruangan itu

Oik mengambil bangku kecil lalu duduk disamping ranjang shilla. Oik menatap shilla lirih. “shilla kamu bangun dong. Aku kangen. Shil aku sedihhh banget,kamu kaya gini” air mata oik jatuh perlahan di pipi putihnya
“shilla ify sama Zahra diculik. Mereka lagi disekap. Aku takut shil mereka
kenapa-napa” oik menatap shilla dengan linangan air mata.

Ray yang ngeliat itu hanya diam. Dia gak nyangka nenek sihir pink itu bisa nangis sampe segitunya. Ya ray juga sedih tau sahabatnya diculik,dan ray bener-bener ngerti perasaan oik

“HUAAA. Shilla aku takut” tangis oik keras. Oik menutup wajahnya dengan kedua tangannya

Ray yang ngeliat itu jadi bingung. Ray takut aja dikira dia ntar ngapa-ngapain oik sampe nangis kejer gitu. Aduhh bingung gimana nenanginnya. Ray menggaruk kepalanya dan mutusin nyamperin oik yang lagi menumpahkan air
matanya itu

“oik janga nangis gitu” kata ray pelan dan hati-hati

oik membuka tangannya dan menatap ray disebelahnya “gw sedihh. Hiks hiks”

“gw juga sedih kali,semua orang sedih ko”

“HUAAHUAA” tangis oik pecah lagi.

Ray menggaruk kepalanya semakin kenceng.

“oik udah” ray menepuk pundak oik mecoba nenangin oik. Tapi oik semakin kejer.

“oik pliss jangan nangis” ray memohon sambil berjongkok.

“tapi gw sedihh… gw takut” ucap oik sesenggukan

Ray kembali berdiri “kalo lo kaya gini , lotambah takut dan sedih emang lo kira dengan lo nangis sekenceng-kencengnya sampe air mata lo abis, itu bisa nyelesaiin semuanya. Gak, justru bikin tambah runyam” ray
menatap oik tajam.

Oik gak percaya ray bisa ngomong gitu.
“lo ngerti kan maksud gw” Tanya ray lembut. Oik mengangguk perlahan

Ray menarik nafasnya lega akhirnya nene sihir pink ini berenti nangis.

“tapi ray,gw pengen semua sahabat gw balik dengan selamat dan gw gak mau salah satu diantara mereka kenapa-napa” oik menatap ray lirih

‘Ih ih oik jangan natap gw kaya gitu’ batin ray, dalam hati ray,ray gak sanggup aja ngeliat mata bening oik

“ray lo kenapa ko bengong?” oik melambaikan tangannya didepan wajah ray

Ray tersentak “eh eh gak papa ko. Hmhm ka zeva mana ya ko beli makannya lama. Gw udah laper” kata ray mengalihkan pembicaraan atau lebih tepatnya mengalihkan pandangannya dari oik

“gak tau,mungkin sebentar lagi”

“hehe iya mungkin” kata ray dengan muka merah dan salting (aduh duh ray :P)

Dari pada tambah salting ray beranjak ke ranjang cakka,nunggu zevana dateng bawa makanan. 10 menit kemudian zevana dateng dengan membawa 2 bungkusan

“ni ray buat kamu,gak papakan nasi padang aja” zevana menyodorkan 1 bungkusan ke ray.

“gak papa ka. Makasih ya ka”

“iya sama-sama” setelah memberikan bungkusan nasi ke ray zevana menuju tempat oik duduk

“ni ik makan ya,biar gak sakit”

“iya ka makasih”

Setelah acara makan-makan itu zevana pamit buat balik ke perkemahan, dan tinggalah oik dan ray berdua

‘HOAM’ oik menguap,matanya terasa berat. Dia ngantuk banget. Oik bangkit dari duduknya dan menuju ke sofa. perlahan oik memejamkan matanya. Ray yang ngeliat itu jadi ngerasa ngantuk juga. Ray berjalan kearah oik dan duduk
di sebelahnya. Ray menatap oik yang udah tidur

‘kaya bayi. Lo kaya tidur persis anak kecil. Ya beda kalo lagi bangun lo kaya nenek sihir” ucap ray pelan sambil memandang oik yang tertidur. Perlahan ray menyandarkan badannya ke sofa dan tertidur

>>>

Ify,debo dan Zahra sibuk ngeliatin rio yang dari tadi nyari cara buat kabur, bolak balik itu kerjaan rio

“satu-satunya cara biar bisa keluar Cuma lewat jendela ini” rio menunjuk kearah jendela tua yang gak gak terlalu kecil

“tapi masalahnya jendela ini susah dibuka. Besinya udah karatan” ujar rio mencoba membuka jendela itu

“sini gw bantu yo” debo berjalan kearah rio dan berusaha membuka jendela itu

“eh susah ni,bener-bener udah karatan” kata debo sambil terus membuka jendela itu

“makanya deb,tapi kalo kita mau keluar dari sini Cuma ini satu-satunya cara” timpal rio sambil terus berusaha membuka jendelanya

Ify dan Zahra hanya saling pandang-pandangan ngeliatnya. Tapi dalam hati mereka berdoa supaya jendela itu segera terbuka dan mereka bisa bebas

Dan setelah berjuang sekuat tenaga jendela itu terbuka

“YES JENDELANYA KEBUKA” teriak rio heboh dan disambut senang debo,ify dan Zahra

“ayo cepet kabur”

Dengan sigap ify dan Zahra menghampiri rio dan debo. Terlebih dahulu ify turun lewat jendela,lalu rio. Tiba tiba ‘TUKK TUKK’ suara langkah seseorang mendekati pintu

“penculiknya mau kesini” ucap rio yang udah siap lompat turun

“yaudah lo cepet lompat” perintah debo. Rio pun lompat. Dan dengan tergesa-gesa Zahra naik ke jendela tapi…………………… pintu terbuka

“kalian mau kabur” teriak penculik yang rambutnya botak

Semua panic. Tinggal selangkah lagi mereka bisa bebas tapi satu masalah menghadang

“Zahra cepet loncat” pinta debo. Zahra bingung. Penculik itu makin mendekat

“gak debo,aku gak mau kamu sendirian”

“Zahra lompat” kata ify yang udah diluar. Ify takut,penculik itu makin mendekat. Dan “JANGAN COBACOBA KABUR”

“ify,rio lari” teriak debo. Penculik itu melihat keluar “hey kalian balik,atau kalian gak selamat” ancam sang penculik

Ify menggigit bibirnya takut. “ayo fy kabur” rio menarik tangan ify

“HEY KALIAN BALIK” teriak penculik itu

“DUTA,CIKO” panggil penculik botak itu

“Ya ya boss”

“kejar anak-anak yang kabur itu”

“se sekarang boss?” Tanya penculik yang namanya duta

“2 tahun lagi. Ya sekarang lah. CEPAT”

“baik boss” duta dan ciko pun mengejar rio dan ify yang kabur

Penculik botak itu menatap tajam debo dan Zahra “kalian berdua jangan coba-coba kabur. Atau kalian tau akibatnya” ancam oni (penculik botak)

Zahra dan debo mengangguk pasrah. Oni pun meninggalkan tempat itu sebelumnya ia menutup jendela yang terbuka

“ingat jangan macam-macam” ancamnya lagi.

Debo dan Zahra terduduk lemas.

“debo,gimana ify sama rio. Aku takut mereka ketangkep” kata Zahra lirih

“mudah-mudahan mereka gak ketangkep ra. Kita berdoa aja” debo merangkul Zahra dan air matanya turun. Debo menangis

“debo kamu nangis?” Tanya Zahra

Debo tersenyum tipis dan mengusap air matanya “gak ko aku harus kuat”



Ify dan rio terus berlari menyusuri hutan, 2 penculik duta dan oni juga terus mengejarnya.

“rio aku cape” ucap ify sambil terus berlari

“gw juga fy. Tapi penculik-penculik itu terus ngejar kita”

Ify benar-benar gak kuat,nafasnya terengah-engah keringetnya juga bercucuran

“Aww” ify terjatuh. Kakinya gak kuat lari lagi

“fy lo gak papa” Tanya rio khawatir

“kaki gw udah gak kuat lari yo. Cape” ify memegangi kakinya,rio menatap ify bingung. Gimana caranya?? Penculik itu terus ngejar sementara rio dan ify juga udah cape. Rio melihat sebuah pohon besar,mungkin mereka bisa
sembunyi disana

“fy ikut gw yuk” rio mengandeng tangan ify menuju pohon besar itu.

“ngapain disini?” Tanya ify bingung

“kita istirahat dan ngumpet disini” jawab rio matanya memperhatikan sekitar.

“lo yakin aman?”

Rio mengangkat bahunya “mungkin. Ya dari pada kita terus lari gw juga cape”

Ify menarik nafasnya,mencoba tenang dalam keadaan genting.

“ify awas,penculiknya makin deket” rio mendorong tubuh ify mendekat.

Dag dig dug derr suara jantung ify. Dia sekarang berada di jarak yang deket banget sama rio. Mata rio terus memperhatikan kedua penculik yang bingung.

Rio terus mendekatkan tubuh ify supaya gak terlihat oleh kedua penculik itu. DAG DIG DUG suara jantung ify makin kenceng.

“fy jangan berusara dan jangan sampe ketauan” bisik rio di telinga ify

Ify mengangguk dan menelan ludahnya ‘iya gw tau,tapi gw jantungan deket-deket gini sama lo’ batin ify

Setelah dua penculik itu udah jauh ify menjauhakan dirinya dari rio,bisa-bisa gara-gara ini jantung ify copot

“fy lo ko pucet,sakit ya?” Tanya rio perhatian

Ify menggeleng dan tersenyum. Gara-gara lo tau gw pucet. Rutu ify dalam hati

“fy lanjutin perjalanan. Kita harus balik ke perkemahan”

Ify mengangguk. Rio dan ify melanjutkan perjalanan. Entah sadar atau enggak rio ngegandeng tangan ify. Ify mau ngelepasinnya tapi gak enak. Ya bodo deh batinnya

Sementara itu beberapa orang melakukan pencarian tempat penculikan ify,rio,debo dan Zahra

Sivia ngerasa capee banget,badannya juga pegel-pegel. Jalan semakin jauh dan makin licin, mereka semua memasuki hutan

“lo cape vi?” Tanya iyel yang jalan disebelah sivia

Sivia tersenyum kecut “cape si tapi aku harus semangat”. Karna jalan dipenuhi rumput yang lumayan licin. Sivia gak sadar dia terpeleset. “AH” dengan cekatan iyel menangkap sivia dari belakang. Mata mereka saling bertemu.
DEGG jantung iyel berdetak gak terkendali

“EHEM” alvin berdeham. Sivia dan iyel tersadar.

“thanks yel” ucap sivia tulus. Iyel tersenyum

“lanjutin perjalanan yuk” alvin melirik iyel dan sivia yang masih malu

“iya ka” jawab mereka kompak

Perjalanan pun dilanjutkan, semua berteriak nama rio,ify,debo,dan Zahra secara bergantian

“IFY RIO” semua memanggil nama itu

Ify dan rio yang masih terus jalan menghentikan langkahnya
“rio lo denger kan?”

“iya fy”

Mereka saling tatap sedetik kemudian mereka berlari menuju suara itu

Ify dan rio terus berlari. Ya dikit lagi mereka benar-benar akan bebas. Dari kejauhan ify melihat segerombolan orang. Ify kenal betul itu teman-teman dan gurunya. Dengan pasti ify dan rio berlari kearah gerombolan
orang itu

“PAK ITU IFY” tunjuk sivia memperhatikan ify yang terus berlari kearahnya.

“IFY” sivia berlari kearah ify.

“VIA” ify dan sivia saling berpelukan. Ify menangis dalam pelukan via,begitu juga sebaliknya. Semua orang menatapnya senang.

“bro,gw seneng lo balik” iyel merangkul rio dengan senyum lebarnya

“loh tapi,Zahra sama debo?” Tanya pak jo

Ify melepaskan pelukannya dari sivia dan mengusap air matanya “mereka masih disekap pak. Cuma saya dan rio yang berhasil bebas”

“yaudah kita harus bebaskan mereka. Bapa udah telepon polisi. Tapi kalian masih inget gak tempat kalian disekap itu dimana?” Tanya pak jo

“yang saya inget pak, kita tuh disekap di rumah kosong yang udah tua. Terus dideket” rio berpikir keras “ah iya pak dideket bengkel tua yang namanya poka bengkel. Iya pak itu yang saya inget”

“oke kalo gitu sekarang kalian berdua kembali ke perkemahan. Alvin,sivia,iyel antar rio dan ify ya. Yang lain yang udah cape juga boleh balik ke tenda” kata pak jo.

Ify dan rio berjalan ke tenda dengan lemas. Mereka habis melewati masalah besar dan itu bikin capeee setengah mati.

Sementara itu di rumah sakit kecil di dusun lembang. Oik dan ray masih tertidur. Mereka kayaknya cape dan ngantuk banget.

Cakka membuka matanya perlahan. Dia tersadar. Penglihatannya kabur.

“shsh” desis cakka memegangi kepalanya yang diperban. Cakka mencoba bangkit, dilihatnya ray dan oik yang tidur. Cakka mengalihkan pandangannya ke shila disebelahnya yang masih belum sadar

“shilla” cakka menatap shilla sedih. Dia mencoba bangkit dari ranjangnya. Terasa sakit, tapi cakka gak nyerah dia terus mencoba bangun. Setelah berhasil berdiri cakka menghampiri shilla

“shil lo gak papa kan. Shil bangun. Shilla gw sayang sama lo,sejak kejadian malam itu. Shil gw gak tega liat lo patah hati” cakka menggenggam tangan shila. Air matanya jatuh

Oik membuka matanya dan merebahkan badannya. Puas rasanya dia tidur.

“Loh cakka” mata oik melotot ngeliat cakka disamping ranjang shilla

“ray bangun. Bangun” oik menggoyang-goyangkan badan ray

“ah apaan si” ray menepis tangan oik yang menggoyangkan badannya sambil merem

“dasar kebo bangun liat tuh temen lo” bentak oik. Oik bangun dari duduknya dan menuju cakka

“cakka lo udah sadar?” Tanya oik

“iya… oik shilla kenapa?”

“gw jelasin tapi lo duduk dulu” oik membantu cakka duduk diranjangnya. Dan menjelaskan keadaan shilla.

“sebenernya kejadiannya kaya apa si. Ko lo berdua bisa jatuh ke jurang gitu”

Cakka terdiam. Dia bingung jelasin dari mana sama oik.

“CAKKA LO DAH SADAR” Tanya ray yang baru bangun dari tidurnya

“dari tadi. Lo tuh gw bangunin juga”omel oik

“sory sory gw ngantuk banget. Cak lo udah baikan?” Tanya ray memastikan

“iya udah ko” cakka tersenyum tipis

Gak lama setelah cakka sadar shilla membuka matanya. Badannya terasa sakit, kepalanya juga pusing. Oik yang ngeliat shilla sadar bangun dari duduknya dan menghampiri shilla

“shil lo udah sadar?” Tanya oik. Shilla mengangguk lemas.

“shil, shilla lo baik-baik aja kan?” Tanya cakka khawatir. Lagi-lagi shilla mengangguk lemas.

“shil gw seneng lo sadar. Gw takut lo kenapa-napa. Gw gak mau kehilangan lo” ujar cakka. Matanya menatap shilla dalam

Shilla tersenyum tipis “gw juga”

Oik dan ray yang ngeliat adegan dramatis didepannya Cuma bengong,cengo,dan masang tablo. ‘apa yang terjadi. Gak ada angin gak ada ujan. Aneh’ Tanya ray dan oik dalam hati. Pemandangan yang L A N G K A

Tidak ada komentar: