Jumat, 09 Desember 2011

Cinta Ala Lolipop (Part 17) *Repost

2 mobil polisi terpakir di depan rumah kosong, pak jo dan beberapa guru menunggu diluar. Gak lama ketiga penculik itu dibawa keluar dan segera dimasukan ke mobil. debo dan Zahra berhasil lepas. Mereka segera dibawa
ke perkemahan dengan menggunakan mobil polisi. Sampai diperkemahan semua anak
menyambutnya dengan gembira, apalagi aren,angel dan dea yang dari kemaren cemas
dan ketar ketir nunggu. Dan sekarang mereka bisa bernafas lega.

“zahra,debo kalian gak papa kan?” Tanya bu ira

“gak bu kita baik-baik aja” jawab debo lemas. Wajah debo dan Zahra bener-bener cape, ya wajar aja mereka cape. Dengan langkah gontai Zahra menuju tendanya.

“Zahra” panggil ify

“ify” Zahra memeluk ify erat.

“ra kamu berhasil lolos?? Aku seneng banget” ify melepaskan pelukannya. Wajahnya yang murung kini sedikit ceria

“iya fy,penculik itu berhasil ditangkep polisi”

“alhamdulillah ra aku seneng banget” ify tersenyum ke Zahra. Akhirnya masalah yang sangat besar kini udah selesai dan berakhir bahagia

“Zahra lo bener-bener bebas ya. Yaampun gw seneng banget” sivia menghampiri Zahra yang masih sedih-sedihan bareng ify

“iya via”

“sumpah deh kalian bikin semua orang jantungan dan cemas. Untung aja penculik-penculik geblek itu ketangkep dan kalian gak diapa-apain” ucap sivia dengan tampang antara seneng,lega dan kesel

“iya… maaf ya kita jadi bikin yang lain bingung. Tapi bener deh itu pengalaman paling mendebarkan dan seumur hidup bakal terkenang” kata ify dengan wajah penuh kelegaan

“eh iya jenguk shilla yuk”

“jenguk vi,emang kenapa?” Tanya Zahra gak ngerti

“gini loh shilla sama cakka semalem jatuh kejurang dan baru ditemuin dan sekarang lagi dirumah sakit” jelas sivia

Dengan kompak Zahra dan ify melotot gak percaya “JURANG VIA?” Tanya ify

Sivia mengangguk “tapi jurangnya gak terlalu dalem. Makanya kita jenguk yuk. Aku baru di sms oik katanya shilla udah sadar”

“yaudah yuk” Zahra bangun dari duduknya.

Ify,Zahra dan sivia berjalan ke rumah sakit yang gak terlalu jauh dari tempat kemah. Di jalan mereka ketemu rio,iyel dan debo yang juga mau ke rumah sakit. Sampe disana ray dan oik nyambut dengan haru tentunya karna
ngeliat ify,rio,debo dan Zahra yang udah bebas dari penculikan

Setelah oik yang melepas kangen sama ify dan Zahra. Ify berjalan ke ranjang shilla. Wajah shilla masih pucet

“shil, lo ko bisa sampe jatuh ke jurang gitu. Yaampun bikin gw takut”

“ify ify,lo juga bikin gw jantungan. Lo si main-main sama penculik. Gak elit deh” shilla tertawa jail. Ify tersenyum ngeliatnya “enak aja masa gw main sama penculik. Lo tuh main sampe ke jurang gak ada tempat lain.
Kampungan” ucap ify sambil mencubit hidung shilla

“yee kalian berdua tuh plus Zahra yang mainnya keterlaluan satu main sama penculik satu lagi di jurang. IH kerasukan apa sahabat-sahabat gw ini. Cuma gw yang normal” oik geleng-geleng kepala, dan langsung disambut tawa
shilla,ify dan Zahra

“yaampun ketawa lagi. Tuh kan kerasuakan yang abis main di jurang sama yang main sama penculik” oik memandang aneh ketiga sahabatnya. Dan lagi-lagi mereka tertawa

“eh cak lo juga jatoh ya. Gimana keadaan lo?” Tanya ify menghampiri cakka

“baik fy,gimana pengalaman penculikan lo sama rio dan debo?”

Seketika raut wajah ify berubah jadi cemberut “menyedihkan”

Cakka tersenyum lebar lalu melihat rio dan debo disebelahnya “kalian tuh ya,tapi untungnya kalian bisa bebas”

“iya dong cak” rio tersenyum lalu memandang ify didepannya

Akhirnya dengan penuh tawa dan keceriaan mereka berkumpul jadi satu. Gak nyangka kan Lolipop + Zahra bisa nyatu sama SDR. Entah disadari atau enggak pasti akan ada perubahan besar. Ya biar waktu aja yang buktiin itu
semua.

Sorenya semua murid NIS kembali kejakarta. Banyak pengalaman yang mereka bawa. Jujur aja ini camping yang paling gatot alias gagal total. Semua acara berantakan tapi buat lollipop dan SDR ini bener-bener gak
terlupakan. Hmhm kira-kira apa cerita selanjutnya?? Semua gak ada yang tau.

Sivia yang duduk sama oik dari tadi tersenyum memandangi HPnya.

“kenapa lo vi,senyum-senyum sendiri?” Tanya oik heran

“gak papa” jawab sivia sambil terus memandangi layar HPnya.

Oik menatap sivia heran. “lo gak sakit kan”oik memegang kening via, kalo-kalo via sakit atau ih jangan-jangan kesurupan setan camping

“yee gw gak sakit kali, lo liat deh” sivia menyodorkan HPnya ke oik

“yaampun foto ini. Haha kocak” oik melihat foto di HP sivia. foto waktu SDR lagi tidur. Foto saat rio,debo dan Gabriel tidur bertiga dengan berbagai pose ada yang mangap ada yang rangkul-rangkulan. Dan foto ray cakka
yang tidur dengan kaki dan tangan beradu.

“eh masih mau di taq gak?” Tanya via

“teserah lo vi,lo yang punya fotonya”

“eh eh apaan si ko kayaknya seru?” Tanya ify yang nongol dari belakang banku sivia dan oik

“nih lo fy,foto yang diambil via waktu kita pergi camping. Gambarnya anak-anak SDR pada tidur”

Ify melihat fotonya dan tertawa kecil “ou yang ini. Terus kenapa”

“kira-kira jadi di taq gak fotonya?” Tanya sivia lagi

Ify mengangkay bahunya “up to you”

“yah sama aja jawabannya kaya oik. Eh shilla mana?”

“lagi tidur tuh via. Shilla masih lemes banget,mungkin dia harus opnam lagi kali” ify melihat shilla disebelahnya

“kasian shilla. Dia pasti abis ngelaluin hal berat” oik memandang shilla penuh simpatik

Kurang lebih 2 ½ jam perjalanan di tempuh bandung-jakrta. Pukul 8 malem Bis tiba di NIS. Semua keluarga datang menjemput anak-anaknya

“hai dev tumben lo jemput gw” ucap sivia

Deva yang diri didepan mobil masang tampang lucu ke sivia “yang jemput lo supir ko ka”

“yee dasar ade dodol,maksud gw tumben lo mau ikut supir jemput gw”

“di suruh mamah ka, mamah gak bisa ikut katanya mau nyiapin makan buat lo kalo papah belum pulang jadi gw deh ketiban jemput lo ka”

Sivia mengacak rambut deva “udah ah lama loh gw pengen cepet pulang laper,mamah pasti udah masak enak di rumah” sivia tersenyum dan langsung masuk mobil

“hehe dasar kaka jelek”

“eh ngomong apa lo?”

“eh eh gak papa ko ka. Yuk cabut”deva masuk kedalam mobil dan mobil itu dengan cepat meninggalkan NIS. ‘untung ka via gak denger’ batin deva

Sementara itu shilla dan zevana dijemput papah mamahnya. Mamahnya langsung histeris ngeliat keadaan shilla. Dan ya udah deh shilla kena introgasi dadakan.di mobil semua hening. Shilla masih mengingat kejadian malam
itu. Semenatara zevana juga hanyut dalam pikirannya.

“shil kamu besok libur kan?” Tanya zevana memecah keheningan

“iya ka” jawab shilla cuek. Shilla masih bingung sama perasaannya. Dia masih kaget ternyata ka alvin,cowo yang shilla suka ternyata nembak kakanya sendiri. Shilla mau marah sama zevana tapi shilla gak punya hak
itu. Ka zevana gak salah. Shilla sendiri bingung sama perasaannya sendiri.

Cakka. Entah kenapa nama itu terlintas dalam pikiran shilla. Semua bener-bener gak di duga

>>>

Ify menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Matanya terpejam. Dalam tidurnya sebuah bayangan terlintas. Bayangan masa lalu itu tapi bukan kecelakaan, bayangan saat ify,debo dan Zahra tertawa,saat mereka bermain dan ah
kenapa sebuah bayangan muncul lagi. Bayangan di hutan itu. Saat……………………… dia
dan rio berada di jarak yang dekat.

“AH…………” ify bangun dari tidurnya. Kepalanya terasa pusing

“mimpi apa si gw, gak jelas” rutu ify. Badannya keringetan padahal AC dikamarnya udah on

Seulas senyum kini tergambar di wajah ify “mungkin dengan gw kasih tau debo soal zahra itu bisa lebih baik dan masa-masa indahnya saat kecil itu bisa terulang lagi” ify memeluk boneka beruang putih kesayangannya

“eh tapi mimpi yang kedua……… ah kenapa gw mimpi itu. No no no gak apa-apaan si gw mimpi si rio itu” rutu ify sambil mencabik-cabik bonekanya

Ify kembali membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Dan matanya pun terpejam

>>>

Pagi pun datang oik membuka jendela kamarnya. Merasakan kehangatan mentari pagi. Hari ini dia libur dan rencananya mau jenguk shilla di rumahnya

“pagi ini indah” teriak oik sambil merebahkan tubuhnya

“woy pagi-pagi udah teriak”

Oik terperangah sama ucapan tadi “elo ngapain disitu”

“yee lupa lo, rumah gw kan disini” teriak ray dari jendela kamarnya.

*jadi tuh ray sama oik sama-sama ngeliat dr jendela kamarnya yang berhdap-hadapan*

Oik menepuk jidatnya “ou iya ya”

“eh nenek sihir pink mandi lo. Udah siang juga masih pake piyama” ucap ray lagi.

Oik melihat penampilannya sekarang. Oh no. piyama pink gambar helo kitty,roll rambut yang masih nyantol di rambutnya dan dia belom mandi. Aduh malu.

Dengan cepat oik menutup jendela kamarnya “ah gila si ray rese itu ngeliat gw baru bangun tidur lagi. Gw masih ancur” ujar oik kesal. Apa kata ray?? Dia pasti cerita-cerita ke temen-temennya nanti. Ah ini si bikin malu oik.

Ray masih nangkring di jendela kamarnya. Dia senyum-senyum sendiri

“haha si nenek sihir pink itu pasti malu, udah belom mandi tampangnya masih acak-acakan. Haha mirip boneka dakocan” tawa ray sambil memandangi kamar oik disebrang

TOKK TOKK

“masuk”

“ray ayo makan,ngapain di jendela gitu” ujar mamahnya

“abis liat pemandangan langka mah”

Mamah ray mengerutkan alisnya “pemandangan apa ray?”

“hehe gak ko mah bukan apa-apa. Udah yuk mah makan udah laper ray”

Mamahnya mengangguk walaupun masih heran



Oik turun dari kamarnya dengan cemberut sekarang dia udah mandi dan rapi. Di meja makan oik sibuk nelfonin teman-temannya untuk siap-siap karna dia bakal jemput mereka untuk pergi ke rumah shilla.

“ah,dasar tuh si gondrong rese. Awas aja dia cerita-cerita ke temen-temennya uhhh gw timpuk pake sendok baru tau rasa” ujar oik sambil menghentak hentakan sendoknya ke piring

“kamu kenapa si ik,bukannya dimakan malah dimain-mainin gitu” ucap mamahnya yang baru dateng bawa segelas susu

“gak papa mah. Oya mah oik berangkat ya”

“loh susunya diminum dulu” mamahnya menyodorkan segelas susu itu. Dengan cepat oik meraihnya lalu menyeruput sedikit “oik udah telat mah. Bay. Makasih susunya”

Mamahnya Cuma geleng-geleng ngeliat kepergian anaknya “anak jaman sekarang”

Honda jazz pink oik berjalan menuju serpong. Rumahnya ify, setelah itu jazz pinknya beralih ke rumah sivia dan menuju rumah shilla.

Sampai di rumah shilla mereka disambut zevana

“eh kalian mau jenguk shilla ya” kata zevana ramah

“iya ka. Shillanya udah bangun kan?”

“udah ko. Yaudah ayo masuk shilla dikamarnya”

Ify,oik dan sivia masuk ke rumah minimalis itu dan menuju kamar shilla. Dikamar shilla sibuk dengan HPnya.

“ha shil” sapa ify membuka pintu kamar shilla

“eh kalian ayo masuk” shilla tersenyum dan bangun dari tidurnya

Sivia dan ify duduk di samping ranjang shilla sementara oik ngambil bangku kecil dan duduk di sebelahnya

“gimana keadaan lo. Oya ni kita bawa buah”

“baik ko. Taro aja via buahnya. Makasih ya”

Sivia tersenyum dan meletakan parsel buahnya di meja kecil samping tempat tidur shilla

“shil certain dong ke kita gimana kejadiannya lo bisa sampe jatuh ke jurang?” pinta oik

Shilla tersenyum kecil. Disatu sisi dia pengen ngasih tau ini ke temen-temennya tapi disisi lain shilla masih ragu

“shil ayo dong!”

“iya iya. Tapi kalian janji jangan bilang siapa-siapa”

“iya janji” sivia membentuk angka dua di tangannya tanda bersumpah untuk gak ngasih tau ke siapa pun.

Akhirnya shilla menceritakan kejadian sebelum dia jatuh ke jurang. Ify,sivia dan oik gak bisa berkomentar. Dramatis itu kata ify dalam hati

“jadi menurut kalian apa yang harus gw lakuin” Tanya shilla saat mengakhiri ceritanya

Yang lainnya saling pandang-pandangan

“kalo menurut gw. Ya lo harus ngeyakinin perasaan lo itu apakah lo masih bener-bener suka sama ka alvin atau ya sekarang udah enggak” ujar sivia ragu.

Shilla berpikir sejenak. Apa iya dia masih ada perasaan sama alvin? Tapi entah kenapa setelah kejadian itu rasa suka itu hilang??

“jadi shil?” Tanya ify menatap shilla penuh Tanya

“gw pikirin nanti deh” shilla tersenyum. Akhirnya jadilah acara hari itu curhat bareng. Ify cerita tentang pengalaman diculiknya dan banyak hal lainnya. Selain itu mereka juga nonton DVD bareng,foto-foto bareng pokonya have
fun together

Pukul 4 sore sivia,ify dan oik pamit pulang. Tinggalah shilla sendiri. Dikamar shilla hanya merenung.

TOKK TOKK.

Shilla tersadar dari lamunannya “iya masuk”

Tanpa disangka yang masuk adalah zevana. Shilla sempet kikuk,tentu aja gara-gara kejadian malam itu.

“shil kaka boleh ngobrol kan sama kamu” Tanya zevana yang masih didepan pintu

Shilla mengangguk.

Zevana menutup pintu kamar shilla lalu duduk di bangku kecil dekat ranjang shilla. Zevana sendiri bingung mau ngomong apa. Keheningan erjadi beberapa detik

“kak” ucap shilla memecah kesunyian

“ya”

“shilla udah tau semuanya. Semua tentang perasaan ka alvin ke kaka. Dan tentang ka alvin yang nembak kaka”

Sontak aja omongan itu ngebuat zevana kaget. Dari mana shilla tau? Tanya zeva dalam hati

“ka,shilla ikhlas ko,shilla tau shilla gak bisa maksain perasaan seseorang untuk suka sama kita, dan kaka tau gak shilla udah bisa ngehapus rasa suka shilla ke ka alvin jadi kalo kaka bener-bener sayang sama ka alvin,kaka
gak boleh ngecewain perasaan dia” jelas shilla. Senyum manis mengembang di
bibirnya. Zevana tentu aja melongo dengernya. Shilla menggenggam tangan zevana.
Meyakinkan kalo semua omongannya tadi itu jujur “percaya sama shilla ka”

“tapi apa kamu yakin. Shil kaka gak akan ngorbanin perasaan adik kaka sendiri. Kaka gak mau bikin kamu patah hati”

“kak,percaya sama shilla,shilla udah gak suka lagi sama ka alvin. Ya dulu iya tapi shilla sadar ka alvin gak mungkin suka sama shilla jadi ngapain shilla ngarepin itu”

Zevana tersenyum mendengarnya akhirnya dia gak perlu lagi jelasin ke shilla karna shilla udah tau semuanya

“makasih ya dek. Kaka sayang banget sama shilla” zevana memeluk shilla erat. Dia bener-bener beruntung punya ade kaya shilla

Tidak ada komentar: