Rabu, 31 Oktober 2012

VOUS!



Gue benci diaaa! Dia selalu aja bikin gue jengkel, gondok setengah mati. Dia selalu aja ganggu gue. Tapi, nggak tahu kenapa lama-lama gue nyaman sama dia, padahal kan dia selalu bikin gue jengkel. Gue selalu tenang kalo ada sama dia. Sikap dia itu aneh banget, kadang bikin jengkel, tapi kadang dia baik banget sama gue. Aneh kan?
***
Aku sering melihatnya di Perpustakaan, dengan buku didepannya. Aku tertarik dengannya, aku mengaguminya, ia terlihat spesial dimata dan hati ini, apa yang aku rasa ini cinta?. Lambat laun, aku mulai dekat dengannya, dia sangat ramah, dia asyik, dia baik, tapi dia sedikit tertutup dan pendiam. Tapi, apakah kalian percaya bahwa dia tiba-tiba menyatakan cintanya kepadaku?
***
Dia itu, selalu merubah-rubah moodku, dia selalu tersenyum kepadaku, dan aku selalu tertarik oleh setiap lukisannya. Dia pelukis yang handal menurutku, dia selalu mengajariku tentang lukisan, dia sangat ahli tentang melukis. Dia yang selalu membuatku tertarik dengan melukis, aku semakin suka melukis karenanya. Benarkah ini cinta yang aku rasa?
***
Aku mengagumi nya, aku selalu mengamati setiap gerak-gerik nya, aku selalu tertarik oleh tawa dan senyum manisnya. Aku mengagumi sosok dirinya sudah lama, tapi dia sepertinya tidak mengetahui diriku. Tapi, berkat teman-temanku, aku menjadi dekat dengannya, itu yang membuatku semakin berharap dengannya. Aku sangat berharap bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama sepertiku, aku ingin memiliki hatinya, dan dirinya. Tapi, apakah hatinya dapat menjadi milikku?

-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hai, aku dateng bawa cerita baru, aku bikin mini cerbung nih. ada 4 part masing-masing 1 part buat mereka.
Part 1 nya ada Oik stories, tunggu kelanjutannya ya..
semoga besok bisa aku post, hhe..

Cheers, Esti =)

Rabu, 13 Juni 2012

Cakka & Zahra (Live duet) - Someone Like You & What Makes You Beautiful

Amour Pour Vous :02


02 : Dia ternyata care
Bel pulang sudah berbunyi 15 menit yang lalu, namun, Ify tak kunjung bangkit dari bangkunya. Ify sedang mencatat soal mata pelajaran terakhir yang diberi oleh Pak Duta, yaitu Fisika.
“Ah.. Selesai juga gue nyatetnya. Gila aja deh, baru pertama kali masuk sekolah udah dikasih PR segitu banyaknya, nggak mikirin kapasitas otak muridnya apa gimana sih” Dumel Ify sembari memasukkan alat tulisnya kedalam tas.
Setelah selesai, ia memandang sekeliling. Ia baru sadar bahwa hanya ada ia seorang
Dengan perasaan sedikit takut –ada hantu­­­- Ify dengan cepat meninggalkan kelas.
***
Dibawah teriknya matahari, Ify masih tetap sabar menunggu jemputannya.
Sembari menghilangkan rasa bosan, Ify membuka account twitternya
Saat melihat mention masuknya, ada terdapat beberapa mention masuk
@ashillazhrtiara , @oikcahya_r , @azizahsivia follow you
ashillazhrtiara: Ipihhh, follback ya :p @ifyalyssa
oikcahya_r: Fy, follback ya =) @ifyalyssa
azizahsivia: Neng geulis, followback atuh :D @ifyalyssa
zahradamariva: @ashillazhrtiara @azizahsivia @oikcahya_r ciiee, yang pada minta follback sama @ifyalyssa wk :D
Ify pun nge-follback mereka dan membalas mention mereka
ifyalyssa: @ashillazhrtiara @oikcahya_r @azizahsivia siip, udah gue follback semua ya =)
ifyalyssa: syirik aja lo, Ra :p @zahradamariva
Ify pun lalu menulis status pada account-nya itu
ifyalyssa: jemputan lama sekaliii.....
azizahsivia: kasian deh lo :p gue mah udah ada dirumah, tiduran dikamar yg ber-AC :p hahaha RT @ ifyalyssa: jemputan lama sekaliii.....
zahradamariva: selamat berpanas-panas ria ifyy :p wkwk RT @ ifyalyssa: jemputan lama sekaliii....
oikcahya_r: sekalian berjemur aja, Fy! Lumayan, kan gratis hhaha :p RT @ ifyalyssa: jemputan lama sekaliii.....
ashillazhrtiara: @azizahsivia @oikcahya_r @zahradamariva kalian jahat banget sih, kan kasian @ifyalyssa. Sabar ya nak Ify :-) saya disini udah minum jus jeruk dingin lohh *bikin Ify pengen* hhaha :p damai ah damai :D
ifyalyssa: @azizahsivia @zahradamariva @oikcahya_r @ashillazhrtiara rese lo semuaaa! Gue belum nyampe rumah, malah bikin gue pengen cepet-cepet nyampe rumah -,- awas ya lo semua! bakalan gue bales lo smua! >_<
Ify pun memutuskan keluar dari situs jejaring sosial itu, setelah itu memasukkan I-Phone miliknya kedalam saku seragamnya.
Ia pun kembali mengedarkan pandangannya, siapa tau supirnya sudah datang untuk menjemput. Tetapi, supirnya tak kunjung datang
Ify pun melirik jam tangan berwarna biru yang ada pada lengan kirinya. 15.30
“Ya ampun, lama banget sih jemputnya?! Atau jangan-jangan Mang Ujang lupa buat jemput gue? Huh” Dumel gadis itu
Ify pun meraih I-Phone nya kembali, mencari nomor milik supirnya itu
Setelah ketemu, ia pun berniat meneleponnya, saat sebuah caviga hijau berhenti didepannya, yang membuat Ify mengurungkan niatnya sebentar
Sang pengendara caviga hijau itu pun melepas helm full face yang ia kenakan
Ify menatapnya heran
“Hei, kok belum pulang?” Tanya orang itu. Ify mengangkat sebelah alisnya, bingung siapa orang yang sedang menyapa dia
“Oya, pasti lo heran. Kita kan belum kenalan. Kenalin, gue....
***
“Oik pulangg...” Teriak Oik saat memasuki rumahnya
“Aduh Kak Oikk.. Kebiasaan deh! Masuk rumah nggak pake teriak bisa nggak sih?” Kata adiknya yang sedang berada di ruang keluarga
“Hehehe, biarin deh! Suka-suka gue dong” Kata Oik yang duduk disebelah adiknya itu
“Eh, Kak, tadi mama pesen. Katanya, kalau lo udah pulang, lo langsung disuruh mandi sama mama. Mau diajak pergi katanya” Kata sang adik
“Ha? Pergi? Kemana, Ke?” Tanya Oik
“Nggak tau. Lo tanya ke mama langsung aja deh sana! Mama lagi ada dikamarnya” Kata Keke –adik Oik- sambil mainin hp-nya
“Yaudah, gue  ke kamar mama dulu ya” Oik pun beranjak dari duduknya dan menuju kamar sang mama
***
Sudah lupakan segala cerita antara kita... Ku tak ingin, ku tak ingin, ku tak ingin kau terluka karena cinta’ seorang gadis sedang bersenandung kecil didalam kamarnya yang bernuansa pink
Tiba-tiba pintu kamarnya dibuka oleh seseorang, dan muncullah kepala dengan cengiran khas-nya
“Kenapa,Zy?” tanya gadis itu kepada sang adik, Ozy
“Kak Shilla, dipanggil mama tuh. Disuruh belanja ke supermarket” pesan Ozy
“iyadeh, gue ganti baju dulu. Bilang ke mama, tulis dulu keperluan yang mau dibeli” kata Shilla
“Yaudah, buruan ya” kata Ozy, lalu menutup pintu kamar itu
Shilla pun beranjak dari tempat tidurnya untuk berganti baju
***
“Oya, pasti lo heran. Kita kan belum kenalan. Kenalin, gue Gabriel Stevent, tapi panggil gue Iel aja, gue anak XI-2 juga kok” Gabriel –orang tadi- memperkenalkan diri
‘Oh.. Dia salah satu anggota dari daykarigabvin’ batin Ify
“Gue Alyssa Saufika, biasa dipanggil Ify” Jawab Ify
“Eh iya, kok belum pulang?” Tanya Gabriel kepada Ify
“Nggak tau nih. Supir belum jemput. Kayaknya lupa deh” jawab Ify
“Gue antar aja yuk. Daripada lo nungguin nggak dateng-dateng” Tawar Gabriel
“Serius nih? Nggak ngerepotin?” Tanya Ify memastikan
“No problem. Nggak apa-apa kok! Ayo buruan naik! Keburu sore loh” Kata Gabriel
“Oke deh” Ify pun naik ke boncengan motor Gabriel
“Alamat rumah lo dimana?” tanya Gabriel
“Jl. Puri Permai blok R nomor 1210” jawab Ify
Mereka pun pergi meninggalkan sekolah
Apa itu benar-benar lo? Senyum lo mirip banget sama dia, batin seseorang yang memandang motor Gabriel yang sudah menghilang
***
Seorang gadis turun menyusuri anak tangga dengan anggunnya
“Kak Oik, lo cantik banget” puji Keke saat melihat Oik
“Thanks, Ke. Tapi tuntutan dari mama nih. Nggak tau deh mau diajak kemana, disuruh pake gaun aja” jawab Oik sembari duduk disamping Keke
“Hahaha, nggak apa-apa kali, Kak. Ntar juga lo tau kok mau diajak kemana” jawab Keke
Mereka pun akhirnya sibuk dengan dunia mereka masing-masing.
Keke yang sedang membaca tabloit, dan Oik yang sedang tenggelam dalam situs dunia maya
oikcahya_r: tuntutan nih disuruh mama pake macem-macem begini -,-
azizahsivia: pake apaan, Ik? RT @oikcahya_r: tuntutan nih disuruh mama pake yang macem-macem begini -,-
zahradamariva: RT @azizahsivia: pake apaan, Ik? RT @oikcahya_r: tuntutan nih disuruh mama pake yang macem-macem begini -,-
oikcahya_r: @azizahsivia @zahradamariva besok deh gue ceritain disekolah
Oik pun langsung keluar dari situs jejaring sosial itu
“Udah siap, Ik? Ayo berangkat” kata Mama “Ke, dirumah dulu ya sama bibi” pesan Mama kepada Keke
“Siap, Ma. Hati-hati dijalan ya” jawab Keke
Oik dan Mama pun pergi keluar rumah
***
“Yahhh.. Yahh... Ini mobilnya kok berhenti? Yahhh... Yahhh.. Gimana nih?” keluh Shilla saat mobilnya berhenti mendadak
Shilla pun keluar dari mobil dan menuju depan mobil, membuka penutup depan (apasih itu namanya? Gangerti, hhe._.v)
“Haduh, gue nggak ngerti ginian lagi. Gimana nih?” keluhnya sambil celingak-celinguk nggak jelas
“Telepon Ozy aja deh, gue suruh jemput” kata Shilla. Lalu Shilla mengeluarkan handphone-nya
‘Halo’ ‘Halo, Zy.. Jemput gue dong’ ‘Dimana?’ ‘Di Jalan Ka....’ tut tut tuttt..
Sambungan telepon terputus, “Yahhh.. Kenapa nih kok putus? Yahh, pulsa pake abis segala dehh.. Gue pulangnya gimana nihh? Gue kan nggak bawa dompet, tadi Cuma bawa uang yang dikasih mama.. Yahh, gue gimana nih?” Dumel Shilla
Shilla celingak-celinguk. Tiba-tiba sebuah mobil berwarna Silver berhenti disamping tempat Shilla berdiri. Shilla menghampiri pintu samping mobil itu sambil mengangkat alisnya tinggi-tinggi
Kaca mobilpun turun perlahan, terlihat wajah yang tak asing lagi bagi Shilla
“Ngapain lo berdiri dipinggir jalan gitu?” Tanya orang itu
“Eh, itu mobil gue tiba-tiba mogok. Tapi gue nggak ngerti ginian” Jawab Shilla
“Nggak minta jemput?”
“Boro-boro deh, tadi sih gue udah nelfon adek gue, tapi tiba-tiba mati gitu. Taunya pulsa gue lagi ludes. Hehe” Jawab Shilla
“Nggak nyari taksi?”
“Nggak bawa dompet” jawab Shilla
“Emang lo darimana?”
“Dari Supermarket, disuruh mama beli belanja mingguan” Jawab Shilla enteng
“Dih, udah tau ke Supermarket tapi nggak bawa dompet. Aneh” Cibir orang itu
“Udah deh, gue lagi nggak butuh komentar lo! Gue itu butuhnya tumpangan buat pulang” Kesal Shilla
“Tadi sih gue niatnya pengen nawarin lo pulang bareng, tapi lo-nya udah negthink duluan ke gue, gue jadi berubah pikiran. Gue duluan deh kalo gitu” Kata orang itu yang hendak akan menutup kaca mobilnya. Tapi, dengan gesit Shilla mencegahnya
“Eh, bentar, Vin. Yahh.. Jangan gitu dong! Ntar gue pulangnya gimana dong?” Kata Shilla dengan nada melas
“Bodo amat deh. Elo mau pulangnya ngesot kek, jalan kaki kek, bodo amat deh guenya” Kata Alvin -orang itu- ketus
“Yahhh.. Gue nebeng lo dong! Yayaya? Yang tadi gue minta maaf deh” kata Shilla dengan nada memohon
“Ogah! Minggirin tangan lo! Mau gue tutup” Kata Alvin masih dengan ketus
Shilla menarik tangannya dengan berat hati
“Yaudah deh kalo gitu” Ujar Shilla lirih, atau mungkin berupa bisikan
Lalu kembali berdiri didepan mobilnya dengan menunduk, dan masih dengan perasaan kecewa
Alvin yang sebenarnya mendengar lirihan Shilla dengan jelas, menjadi tidak tega
Alvin pun turun dari mobil dan menghampiri Shilla
“Ayo, ikut gue!” Kata Alvin yang langsung menarik tangan Shilla. Shilla kontan kaget dan menatap Alvin
“Eh?”
“Katanya pengen pulang? Ayo, gue anter deh” Kata Alvin yang mengerti arti pandangan Shilla
“Eh, I-Iyaa.. Bentar, gue ambil belanjaan dulu ya” Kata Shilla
Alvin mengangguk “Gue masuk duluan. Ntar lo nyusul ya” Ujar Alvin yang langsung menuju bangku kemudi
Shilla pun dengan segera mengambil barang belanjaannya dan meletakannya pada bangku belakang. Setelah selesai, Shilla masuk ke bangku depan, samping bangku kemudi
“Udah semua?” Tanya Alvin.
Shilla mengangguk “Tapi... Mobil gue?” Tanya Shilla bingung
“Udah gue telpon bengkel langganan gue. biar ntar diambil” Jawab Alvin
“Serius?” Tanya Shilla reflek. Alvin mengangguk mantap
Shilla tersenyum. ‘Dia ternyata orangnya care ya’ Batin Shilla senang
Alvin dan Shilla pun pergi
***
“Dasar rese, angkuh, nyebelin, sok, ihhh.. Awas aja itu orang.. ggrr” Dumel Ify saat masuk ke kelas dan duduk dikursinya
“Kenapa sih, Fy? Pagi-pagi udah marah-marah nggak jelas gitu” Tanya Sivia yang duduk disampingnya sambil memandang Ify heran
“Itu, ada tukang cari gara-gara sama gue” Jawab Ify masih dengan kesal
“Iya, tapi orangnya siapa? Sampe segitu keselnya” Kata Oik yang duduk dibelakang Ify
“Itu lohh, kembarannya Iel yang sok cool itu” Jawab Ify
“Rio maksud lo? Hah gila aja kalo dia! Rio yang anti banget sama yang namanya senyum itu?” Tanya Shilla yang sedikit histeris itu. Oik yang duduk disamping Shilla menoyor Shilla pelan(?)
“Aduh Shilla plis dehhh nggak usah histeris gitu!! Lagian Iel punya berapa kembaran coba? Kembarannya Iel ya Rio itu, siapa lagi kalo bukan Rio” Kata Oik nyerocos
“Udah-udah, kalian berdua malah berantem gitu. Dengerin cerita Ify dulu dong” Lerai Sivia
“Gimana, Fy, ceritanya?” Tanya Zahra yang duduk didepan Sivia
“Ya pokoknya nyebelin dehhhhh.. Rese gilaaaaaaa” Kata Ify
“elah, lo jangan gitu, Fy. Dia gitu-gitu baik loh orangnya” Kata Shilla
“Lo tadi nggak liat sih, dia tadi itu keterlaluan banget, Shill” Kata Ify
“Udah-udah, gimana kejadiannya, Fy? Cerita dong! Biar kita tau dia tadi ngapain lo” Kata Zahra
Ify mengehela nafas dengan berat
“Jadi gini ceritanya..........................


TO BE CONTINUE !!
sampai disini dulu yaaaaaaaa :D

About Cakka-Zahra

entri kali ini gue isi tentang Cakka-Zahra

Nggak tau kenapa, akhir-akhir ini gue suka sama 'pasangan' ini (mungkin untuk sementara waktu)
Nggak tau kenapa, waktu ngeliat foto yang di-upload Om Gub gue jadi senyum-senyum gitu
mana difoto-nya Kka megang tangan Zahra, aduhh
So Sweet deh
ada fotonya nih
Nah, setelah liat foto itu, gue liat videonya di youtube yang udah ada di account-nya Kka dan Zahra
nah, pas juga waktu adegan mereka itu, gue udah kayak orang gila ._. senyum-senyum, ketawa kecil(?), pengen teriak sekenceng-kencengnya, aduhh, campur aduk dehhh
Waktu adegan itu juga gue ulang-ulang terus, aduh bener-bener lagi demam mereka berdua deh kayaknya :$
ini link-nya ==>> http://youtu.be/B0TyMGa_qkw
itu di menit ke 02:49 - 03:04

 Nah, sejak itu langsung deh twitter fb dan lain-lain ._. jadi gempar abisssss..
malah -mungkin- ada juga yang nge-bully Zahra ,, tapi gue nggak tau juga deng
bomat kalo urusan kayak gituan, kagak mau ikut campur gue-nya
kagak mau dapet musuh sih guenya -______-

oke, sekian tentang mereka
tapiiii.... gue masih tetep setia sama Caik kok, Caik mah selalu dihati u,u

Minggu, 03 Juni 2012

Dan Hujan Pun Berhenti... (Farida Susanty): Quotes

Haiii.....
udah lam nggak isi entri nih ^^

Nah, kali ini aku mau isi entri dengan quotes dari sebuah novel :D
Novelnya judulnya 'Dan Hujan Pun Berhenti...' karya Kak Farida Susanty
cover lamanya

cover paling baru

oke langsung aja yaaa ;)

=>>

“Sahabat sejati itu, orang yang ngga pernah berhenti percaya sama sahabatnya sendiri, walau dia sudah ngga percaya lagi sama kita.”

“kamu mau bunuh diri?" "ya, asal tidak hujan.”

“Tuhan percaya kamu. Dia ngga mengejar kamu dengan kematian. Dia nggak seegois manusia. Dia bukan pendendam."

"Seperti dirinya. Seperti dirinya yang bebas dan punya sayap. Yang membenci peraturan. Sebab peraturan sudah banyak mengecewakannya."

"Inilah dunia yang paling disenanginya, dunia pikirannya sendiri."

"Selamat datang di bioskop gue."

"Hidup ini adalah sebuah struggle. Dimana yang menjamin kebahagiaan bukanlah situasi dan tempat, tapi lebih pada kekuatan dan skill kita."

"Sesuatu yang sederhana, tapi nggak bisa ditebak."

"Sebuah esensi hujan. Dingin yang hangat."

"Betapa manusia merasa dirinya kuat, padahal lemah luar biasa."

"Hidup adalah sekotak coklat dan kita tidak pernah tahu apa yang akan kita dapatkan di dalamnya."

"Cahaya itu kecil, bagai kunang-kunang di langit yang luas"

"Hubungan pertemanan itu dibangun dengan rasa percaya."

"Takdir adalah takdir. Tapi caranya adalah tergantung dari personaliti masing-masing."

"Sekali-sekali lo diposisi gue dong!"

"Ada yang sangat sedih, ada yang sangat bahagia. Tuhan itu skenarionya aneh"

============================

sekian dan terimakasih :)
with,
@estiest_

Jumat, 27 April 2012

Amour Pour Vous: 01

hai, part 1 nih :)
niatnya pengen nggak ngelanjutin -,- tapi masa ia semua cerbungku nggak kelar semua -___-
jadi, aku usahain cerbung yang ini kelar sampai end kok
oke, langsung aja deh :)


enjoy it >>

 01 : Siapa Mereka?

Sang mentari sudah bersinar terang diatas dan burung-burung sudah bertengger dan bernyanyi merdu. Tetapi, gadis cantik di dalam kamar bernuansa biru laut itu masih saja terlelap dalam samudra impiannya.
Mimpi indahnya terganggu saat jam weker berbentuk doraemon miliknya berdering
“Apa sihh, ini jam ganggu aja dehhh!! Gue masih ngantuk juga” dumel gadis itu. Dengan mata yang masih merem melek dan rasa malas, gadis itu beranjak dari tempat tidurnya dan menuju ke kamar mandi untuk mandi
***
“Pagi Oma” sapa Ify-gadis tadi- saat sampai meja makan
“Pagi Fy. Sarapan gih, terus langsung berangkat” suruh Oma. “Oma berangkat duluan, nanti minta anter Pak Ujang aja” lanjut Oma sembari meraih tasnya
“Siap Oma, hati-hati ya” kata Ify sambil mencium tangan Omanya
“Iya, kamu juga hati-hati ya. Dah” pamit Oma yang langsung melenggang keluar rumah. Terdengar suara mobil menjauh dari rumah.
Ify pun melanjutkan sarapannya, setelah selesai ia mengeluarkan I-Phone miliknya, dan menghubungi seseorang
“Hallo?” “Hallo, Zah, bisa jemput gue nggak? Gue berangkat bareng lo ya?” “Iya deh, gue jemput lo. Gue meluncur, 10 menit lagi gue nyampe. Lo tunggu didepan, biar ntar kalo gue nyampe kta langsung berangkat” “iya iya, thanks Zahraa muach, gue tunggu, dahhh”
Klik! Telpon pun dimatikan.
***
“Oh ini toh AIS, gede juga ya” gumam Ify saat melihat gedung Amigo Internasional School
“Hhaha, reaksi lo sama kayak gue waktu dulu masuk sini, Fy” kata Zahra terkekeh
“Zah, anterin gue ke ruang kepsek dong” pinta Ify
“iya deh, ayok”
Mereka pun pergi menuju Ruang Kepala Sekolah. Tetapi, saat melewati tepi lapangan basket mereka berhenti sejenak
“Zah, itu ada apaan sih? Kok rame banget?” tanya Ify
“Oh itu, palingan ada d’daykarigabvin lagi maen basket. Itu mah udah biasa” jawab Zahra
“Apaan itu? Apa tadi? Day..kari..gab..vin ya? Apaan tu Zah?”
“Udah ntar gue jelasin waktu istirahat aja. Mending kita ke Ruang Kepsek sekarang, soalnya bentar lagi bel” ujar Zahra. Mereka pun pergi ke Ruang Kepala Sekolah
***
“Nama saya Alyssa Saufika, tapi cukup dipanggil Ify. Saya pindahan dari Bandung. Terimakasih” ujarnya
“Baik Ify, kamu boleh duduk disamping Sivia. Via, tolong angkat tanganmu agar Ify tau kamu duduk dimana” Via pun mengangkat tangannya. Ify pun berjalan kearah tempat duduknya, dan duduk.
“Gue Via, salam kenal” ujar Via sambil mengulurkan tangannya
“Ify, salam kenal juga” balas Ify sembari tersenyum manis.
Tanpa mereka sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang memandang mereka, bukan, lebih tepatnya memandang Ify
Mata itu, Senyum itu, gue kenal sama mata dan senyum itu. Tapi, apakah benar?. Batin seseorang
***
Saat ini, Ify, Zahra dan teman-teman baru Ify yaitu Via, Oik, Shilla, kini sedang berada dikantin, karena sedang Istirahat
Sekilas tentang mereka =>>
Sivia Azizah

Gadis berlesung pipi ini sangat lembut, baik, ramah, dan murah senyum. Dia bisa dibilang ceplas-ceplos dan suka nggak jelas. Salah satu anggota Club Mading.
Oik Cahya
 
Gadis kelahiran Jawa ini orangnya kocak, baik, ramah, dan murah senyum juga. Temen seperjuangannya Sivia kalo lagi nggak jelas. Anggota Cheers Leader.
Ashilla Zahrantiara

Gadis feminim dan modis. Murah senyum, suka galau, baik. Anggota Cheers Leader juga.
Back to story =>>
“Oya, yang tadi pagi, yang siapa tadi? Daykarigabvin? Iya itu? Mereka itu siapa Zah?” tanya Ify
“Oh mereka, Fy? Mereka itu the most wanted-nya AIS, Fy”jelas Zahra
“Iya, Fy. Sampe-sampe mereka itu punya fans club” kata Oik
“Yaaa maklum aja sih, fans-nya bejibun gitu” sambung Via sambil makan kentang goreng yang ia pesan
“Orangnya yg mana? Jadi penasaran gue” kata Ify
“Noh, lo liat gerombolan cowok-cowok dipojok kantin sana?” tunjuk Shilla “Itu mereka” lanjut Shilla
“Mereka siapa aja?” tanya Ify
“Ada Rio, Dayat, Alvin, Cakka, dan Gabriel” jawab Oik
“Sini, kita perkenalin mereka satu-satu” kata ahra. Yang lain mengangguk setuju
“Yang pertama, Mario, tuh cowok yang pake baju basket sendiri” tunjuk Zahra. Ify mengangguk mengerti
“Dia itu yang paling banyak fans-nya. Nama fans club dia itu RISE. Dia itu orangnya terkesan cool, sedikit tertutup, paling nggak suka privasi-nya di campuri orang lain, jarang senyum, tapi sekali senyum langsung bikin orang klepek-klepek. Dia orangnya keras kepala. Dia itu Ketos di AIS dan Ketua Basket Putra di AIS” jelas Zahra
“Yang kedua, Gabriel, tuh cowok yang lagi megang bola basket” tunjuk Shilla.
“Dia itu kembarannya Rio” kata Shilla. Ify menaikan alisnya tinggi-tinggi. Kembaran?
“Emang sih nggak terlalu keliatan, tapi ntar kalo deket lo pasti ntar tau sendiri kok kesamaan mereka. Sifat Gabriel atau Iyel itu beda banget sama Rio. Iyel itu orangnya ramah, murah senyum, terus mudah bergaul. Tapi, Iyel itu orangnya selalu maksain kehendak dia. Iyel nggak kalah tenarnya dari Rio, dia punya fans club namanya GabFC” jelas Shilla
“Yang ketiga, Alvin, itu cowok yang putih sendiri” tunjuk Sivia
“Dia itu kalo sama orang lain cuek banget, tapi kalo sama anggota d’daykarigabvin dia kocak abis, sobat kentalnya Rio. Dia punya fans club namanya Alvinoszta” jelas Via
“Yang keempat, Cakka, itu yang lagi makan” tunjuk Oik
“Dia itu orang kocak pake banget, sering nggak nyambung, tapi dia setia kawan. Paling doyan makan. Dia punya fans club namanya C-Luvers” jelas Oik
“Yang terakhir, Dayat, cowok yang lagi maenin bb” kata Zahra
“Dia yang paling normal diantara yang lain, dalam artian dia itu orangnya easy, ramah, murah senyum, mudah bergaul, ya layaknya anak-anak yang lain. Dia juga punya fans club namanya DayLover” jelas Zahra
“udah semua kan?”
“gilaaa, pada aneh semua sifatnya, bener sih yang paling waras Cuma si Dayat. Ckck” gumam Ify heran
“Balik ke kelas yuk, bentar lagi bel masuk nih”
Mereka pun kembali ke kelas mereka






Oke, Finish, Part 2?
Nggak tau mau dilanjut kapan.
Tunggu part selanjutnya yaaa :)
bye bye
@estiest_

Senin, 06 Februari 2012

Rify Movie

iseng-iseng bikin video nih..
jadi maafin aja kalo jelek u,u
enjoy it :) >>>>

Attesa *cerpen

Aku ada disini! Aku ada disekitarmu!
Aku selalu ada didekatmu! Aku selalu mengamatimu!
Sadarkah kamu?
“Huh, surat ini lagi, surat yang ke 15” gumamnya menggerutu.
Hampir setiap hari ia mendapatkan sesuatu didalam laci mejanya. Entah itu bunga, bekal makan, minum, surat, dan lainnya.
Menurutnya, secret admirer-nya ini serba tahu tentang dirinya.
Setiap ia harus datang pagi kesekolah karena ada rapat OSIS dan tak menyempatkan diri untuk sarapan. Ia pasti mendapati ada bekal makan didalam lacinya dengan sepucuk kertas diatasnya. Tak mungkin bekal ini punya sahabatnya, Gabriel yang duduk disebelahnya. Karena, pada kertas tersebut tertulis bahwa itu untuknya. Pada kertas itu, biasanya tertulis
aku tahu bahwa kamu tak menyempatkan diri untuk sarapan di rumah dikarenakan ada Rapat OSIS.
Maka aku bawakan bekal ini untukmu! Dimakan ya!! J
to: MARIO
“siapa sih orangnya? Bikin gue penasaran aja deh” gumamnya lagi
***
Diamatinya gerak-gerik laki-laki yang jauh disana sedang bermain basket bersama teman-temannya. Ia tak pernah bosan melihat pujaan hatinya yang sedang bermain basket.
Lamunannya buyar ketika sahabatnya tiba-tiba datang.
“sampai kapan sih Fy elo mau jadi secret admirer dia?”tanya sahabatnya itu, Oik.
“gue nggak tau, Ik, harus kayak gini sampai kapan! Gue sudah terlalu biasa kayak gini” gumamnya sambil menoleh sejenak ke sahabatnya itu, lalu melihat ke arah lapangan Basket lagi, tempat sang pujaan hatinya berada.
“Tapi, Fy, kayak gini malah menyiksa diri lo sendiri, bahkan mungkin bukan diri lo aja. Kak Rio juga! Apa lo tau sebenernya tentang kak Rio? Apa elo tau kak Rio risih atau enggak?” gumam Oik
 Ify menunduk. Selama ini ia tak pernah memikirkan tentang perasaan pujaan hatinya itu, apakah ia risih, atau tidak? Dengan apa yang Ify lakukan selama ini
“emm.. maaf Fy. Kalo tadi kata-kata gue terlalu menyinggung perasaan lo! Tapi, ini juga demi kebaikan elo juga” kata Oik sambil merangkul sahabatnya itu.
“iya, gue juga tau kok, Ik. Lagian ini kan Cuma sementara, sampai....”
“ssttt.. udah! Yang itu nggak usah dibahas! Kamu kuat kok Fy! Jadi nggak usah dibahas ya!” ujar Oik lembut memotong perkataan Ify
Ify hanya tersenyum ‘gue ngerasa, gue udah nggak kuat lagi Ik’ batin Ify
***
“eh, mainnya udahan aja! Gue capek nih” pinta Cakka
“iya deh.. gue nya juga capek” gumam Gabriel
Mereka berempat –Cakka,Alvin,Rio, dan Gabriel- berjalan ke tepi lapangan menuju tas mereka berada.
Dari kejauhan Rio melihat ada sesuatu di atas tasnya. Dan sampai didepan tasnya ternyata benar. Diatas tas nya terdapat botol air mineral dan secarik kertas dibawahnya.
Permainanmu selalu bagus! Aku suka itu J
Pasti capek ya sehabis bermain?! Ini aku ada minum untukmu..
Diminum ya!! J
To: Mario
Rio yang membaca tersenyum “siapa kamu, aku ucapin makasih” gumamnya. Ia lalu membuka tutup botolnya, lalu mulai meminumnya
“dia lagi Yo? Udah tau orangnya?” tanya Gabriel yang dari tadi melihat gerak-gerik Rio
Rio menoleh. Lalu menggeleng “gue belum tau orangnya! Dan dia juga belum ngasih tau apa-apa” gumam Rio sambi memasukkan secarik kertas itu kedalam tasnya
“eh, gue pergi dulu ya! Gue mau cari Oik, biasa lah” pamit Cakka yang langsung mengambil tasnya dan pergi
***
“Halloo.. Halloo.. Cowok cakep datang” kata Cakka heboh didepan Oik dan Ify
“elah, elo Kak.. ganggu orang aja deh kerjaan lo” ujar Ify
“apa sih? Suka-suka gue donk! Gue kan kesini mau ngampirin pacar gue :p” ujar Cakka sambil meletin lidahnya kearah Ify. Ify membalas meletin(?) lidahnya kearah Cakka
Oik yang melihat perdebatan nggak penting antara sahabat dan pacarnya pun Cuma bisa terkikik geli.
“udah udahhh” lerai Oik “Kak Cakka ada perlu apa kesini?” lanjut Oik kepada Cakka
“gapapa donk! Aku kan pengen ketemu kamu” jawab Cakka nyengir
“yahhh, gue bakal jadi kacang nih! Gue pergi duluan deh” kata Ify bangun dari duduknya
“eh? Mau kemana Fy?” tanya Oik
“mau ke perpus. Daripada gue disini Cuma jadi kambing congek” jawab Ify
“sono deh! Huss husss” usir Cakka sambil ngibas-ngibasin tangannya ke arah Ify layaknya mengusir ayam >,<
“iyadehhh.. bubay Oikkkk,, Kak Acakkadut :P” teriak Ify sambil pergi berlalu
“hahahhaaa.. Gila itu si Ify! Masih sempet-sempetnya.. hahaha” kata Oik sambil tertawa
“aku salut deh, Ik, sama Ify! Dia masih bisa ketawa, ceria, dan kuat. Padahal, sekarang mungkin hatinya sedang menangis! Mungkin, kalo aku jadi Ify, aku nggak akan setegar itu” ujar Cakka
“aku juga kagum sama Ify kak! Dia nggak mau terlihat lemah didepan orang lain” ujar Oik
***
Sudah genap seminggu canda, tawa, kejailan, perdebatan tidak penting , dan kegilaan itu hilang. Dan, jujur, mereka sangat merindukan itu. Kejailan yang akibatkan oleh Ify, candaan dan tawa antara mereka bertiga –Ify, Oik, Cakka-, perdebatan yang tak penting antara Cakka dan Ify. Mereka rindu itu semua. Tetapi, itu semua tak akan mungkin terjadi lagi. Karena, satu diantara mereka sudah tiada.
Kesepian menyelimuti sepasang kekasih ini. Kesedihan masih tergambar jelas diraut wajah mereka. Mereka tak menyangka, ternyata orang yang sangat mereka sayangi, kini pergi jauh meninggalkan mereka. Sangat jauh! Dan tak akan kembali.
“Hufttt..” helaan nafas berat untuk kesekian kalinya kini terdengar.
“aku kangen dia Kak” Oik -satu diantara mereka- buka suara
“Aku juga kangen dia Ik! Aku nggak nyangka kalau dia akhirnya pergi ninggalin kita” balas Cakka -satu yang lain-
“iya! Tapi kita nggak boleh kayak gini terus! Kita harus kembali ke kita yang dulu, itu pesan dari dia kak, sebelum dia pergi! Kakak ingat kan?” tanya Oik sambil menatap Cakka
Cakka mengangguk
#Flash Back
Sudah 4 hari Ify tidak masuk sekolah. Cakka dan Oik bingung kenapa Ify tidak masuk sekolah selama itu. Sepulang sekolah, akhirnya Cakka dan Oik datang kerumah Ify.
Pintu rumah sudah dibuka, keluar seorang anak laki-laki yang dua taun lebih mudah dari Oik yang Oik dan Cakka yakini adalah Deva, adik Ify.
“Kak Cakka? Kak Oik? Ada perlu apa kesini?” tanyanya tak bersemangat dengan mata sembab yang Cakka dan Oik yakini bahwa Deva pasti terlalu lama menangis
“kita kesini mau cari Ify, Dev! Ify nya ada?” tanya Oik. Seketika, wajah Deva semakin sedih dan muram.
“kak Ify...” Deva tak sanggup melanjutkan kata-katanya, airmatanya satu persatu jatuh
“Ify kenapa Dev? Jawab!” kata Oik dengan wajah panik
“Kak Ifyy,, kak Ify udah pergi kak. Pergi jauh, dan nggak akan kembali” jawab Deva disela tangisannya
“nggak! Kamu bohong kan, Dev? Maksud kamu apa? Nggak mungkin kan??” tanya Oik histeris dan menangis dipelukan Cakka
“Dev, jelasin ke kita! Sebenernya ada apa sama Ify?” tanya Cakka
“kak Ify udah nggak ada kak. Kemarin, kak Ify ninggalin kita semua” jawab Deva
“kamu nggak bohong kan? Aku pengen ketemu Ify! Anterin aku sekarang juga ke tempat Ify” kata Oik masih dengan histeris
Cakka, Oik, dan Deva yang tempat dimana Ify berada kini sedang perjalanan menuju tempat Ify
@ Pemakaman
Mereka kini sudah berada didepan sebuah makam yang tanahnya masih basah.
“ini tempat Kak Ify, kak” kata Deva
Oik pun maju ke sebelah makam Ify, kemudian Oik jongkok didepan makam Ify diikuti oleh Cakka.
“Fy, kenapa elo nggak bilang ke gue? Kenapa elo ninggalin gue sama Kak Cakka? Elo anggep kita selama ini apa?” tanya Oik dengan tangisnya.
“kak, Sebelum Kak Ify pergi, kak Ify nitip ini ke gue buat dikasihin ke kalian! Ini” kata Deva sambil memberi sebuah kotak yang lumayan besar. Cakka menerimanya
“gue pulang duluan ya” pamit Deva. Cakka dan Oik mengangguk. Deva pun pergi berlalu.
Setelah Deva pergi. Oik dan Cakka pun membuka kotak itu. Didalamnya terdapat berbagai benda. Ada handycam, ada beberapa album foto, dan beberapa surat. Dilihatnya satu persatu surat Itu. Ada yang untuk Oik dan Cakka, untuk Cakka, dan untuk pujaan hati Ify, Rio.
Oik pun membuka surat yang untuk dirinya dan Cakka.

To : Oik dan Kak Cakka
Hallo Ik, Hallo Kak Cakka..
Apa kabar? Baik kan? Pasti baik donk!!
Maaf ya, aku nggak bisa nepatin janji aku sama kalian, karena aku udah nggak kuat Kak, Ik. Aku nggak bisa ngelawan penyakit ini. Aku udah nggak bisa apa-apa lagi.
Aku juga minta maaf kalo aku nggak bilang ke kalian sebelumnya. Karena aku nggak mau kalian kawatir ke aku. Aku nggak mau terlihat lemah didepan kalian.
Oik, aku minta maaf ya. Karena selama ini aku nggak bisa jadi sahabat yang baik buat kamu, aku selalu ngerepotin kamu, dan lainnya. Aku minta maaf.
Kak Cakka, maaf ya kalo aku selama ini selalu bikin kakak kesel sama aku. Kak, jagain Oik ya! Buat aku!
Sekarang kalian nggak usah kawatir lagi sama aku. Karena aku disini sudah tenang dan bahagia. Sekarang aku nggak perlu nahan rasa sakit ini lagi.
Selamat tinggal semua. Kalian harus janji sama aku. Kalo kalian akan tetep ceria seperti sebelum-sebelumnya. Janji ya!

NB : Kak Cakka buka surat yang satunya ya J
With Love,
Ify

Cakka pun membuka surat yang satunya yang tertulis untuk dia.

To : Kak Cakka
Kak, tolong ya. handycam, album-album foto, dan surat itu berikan kepada Kak Rio. Makasih kak J
Ify
#Flash End
***
Hari ini, Rio, Alvin, dan Gabriel sedang berkumpul di pinggir lapangan sembari beristirahat karena habis bermain basket.
“Yo, kok seminggu ini gue nggak pernah liat elo dapet surat lagi sih? Bener nggak?” tanya Alvin
“emang bener. Seminggu ini gue nggak dapet surat maupun yg lainnya dari secret admirer gue itu” jawab Rio
“apa mungkin secret admirer lo itu udah capek ya? Aneh deh” ujar Gabriel
“entahlah” jawab Rio lemes ‘entah kenapa gue kangen sama surat-surat dari dia’ batin Rio
Tiba-tiba, Cakka datang dengan membawa sebuah kotak yang lumayan besar ditangannya.
“Yo, gue ada ini buat elo!” kata Cakka sambil menyodorkan kotak tersebut. Alis Rio terangkat tanda dia bingung “dari Secret Admirer lo!” lanjut Cakka lirih
“gue duluan!!” kata Cakka langsung pergi
“apaan tuh Yo?” tanya Alvin
“nggak tau. Gue bukanya ntaran aja deh dirumah” jawab Rio
***
Rio duduk diatas kasurnya sambil memandangi kotak pemberian Cakka tadi. Karena penasaran, ia pun langsung buka kotak itu.
Dilihatnya isi kotak itu bermacam-macam. Ia pun mengambil surat yang ada dikotak itu.
Dibukanya surat itu, dilihatnya sebuah tulisan rapih yang tak asing lagi baginya.

To : Kak Mario
Hai kak, apa kabar? Pasti baik.
Maaf ya kak, Sekarang, aku udah nggak bisa lagi mengirimi kakak surat-surat, bekal makan, minum, dan yang lainnya. Karena sekarang udah nggak mungkin lagi.
Oya, kenalin, aku Alyssa Saufika, tapi biasa disapa Ify. Aku anak kelas XI-IPA2. Aku yang selama ini jadi secret admirer kakak.
Maaf ya kak, kalo misalnya selama ini aku sudah mengganggu kakak, membuat kakak tidak nyaman karena ulah konyol aku.
Maaf.
Segini aja dari aku, selamat tinggal kak. Kita bakal ketemu lagi kapan-kapan, tetapi bukan disini, melainkan disana.
Jaga kesehatan dan terus semangat J
 
With Love,
Ify Alyssa

Rio sangat bingung. Dilipatnya kembali surat itu.
Rio mengambil salah satu album foto disana. Dibukanya album foto itu, pada lembar awal terlihat foto Ify yang sangat manis. Rio tersenyu melihat wajah Ify.
Dibukanya lembar kedua, terdapat foto Ify dan Oik semasa SMP. Rio mengerutkan dahinya tanda bingung. Oik kenal Ify? Tapi kenapa Rio nggak tau?
Lembar ketiga, terdapat foto Ify dengan Sivia, pacar Gabriel. Rio semakin bingung.
Lembar kempat, foto Ify dengan Shilla, pacar Alvin.
Lembar demi lembar berikutnya Rio buka. Disana terdapat foto Ify bersama-sama dengan teman-temannya, seperti foto Ify dengan Cakka dan Oik, dan lainnya.

Rio semakin bingung melihat itu semua. Kenapa Rio tak mengenal Ify? Padahal sahabat-sahabatnya mengenal Ify.
Rio mulai membuka album kedua. Isi album tersebut adalah foto-foto rio dalam berbagai pose.
Belum puas dengan apa yang ia lihat, dan rasa penasaran yang mendalam. Rio mengirimi pesan singkat kepada sahabatnya

To: GabStev Bro, CakkaNRG Bro, AlvinJo Bro
Bro, kerumah gue sekarang! Sekalian aja pacar lo pada! Ga pake lama!

Sembari menunggu kedatangan sahabat-sahabat –dan pacarnya- datang. Rio menbuka lembar demi lembar kembali album foto itu. Melihat foto tersebut, tanpa sadar sebuah senyum manis tergambar jelas dibibirnya
“halloooooo.. perrrrmiossssssssss.. every bodyyyyyyyyyy” kata Cakka heboh memasuki kamarnya. Diikuti yang lainnya –GabVinShillViIk-
“lebay lo Kka” cibir Alvin. Cakka Cuma melengos
“apaan yo? Ngumpulin kita semua disini? Besok disekolah kan juga bisa” kata Gabriel
“halah.! Kalo nunggu besok guenya udah mati penasaran” jawab Rio
“ada apa sih Kak?” tanya Sivia
“nih” Rio memberikan kedua album foto itu.
Sivia, Shilla, dan Oik yang melihatnya kaget
“kenapa muka kalian pada kaget gitu smua?” tanya Alvin
“eh, ga..papa ko..k ka..k” jawab Shilla gugup
“kayaknya mereka harus tau deh, Shill” ucap Sivia. Oik dan Cakka mengangguk
“tau apa? Tentang apa?” tanya Rio
“tentang Ify!” kata Oik
“Ify kenapa?”
Alyssa Saufika Umari. Kelas XI-IPA2. Yang selalu sabar nunggu pangerannya yang kelewat nggak peka” kata Cakka “yang memendam perasaan yang teramat dalam selama 3 tahun karena tak berani mengungkapkannya” lanjut Gabriel “yang selalu memberi perhatian yang penuh ke pangerannya, walaupun pangerannya itu nggak menganggap dia ada” lanjut Shilla “yang lebih mementingkan pangeran hatinya daripada dirinya sendiri” lanjut Alvin “yang selalu terlihat ceria didepan semua orang, padahal sebenernya dirinya sangat rapuh” kata Sivia “yang kini telah pergi meninggalkan kita semua, karena penyakitnya. Leukimia stadium akhir” kata Oik lirih pada kalimat akhirnya
“ini maksudnya apa? Ify siapa? Dia kenapa?” tanya Rio bingung
“dia itu secret admirer lo Yo! Orang yang selalu ngasih bekel, minum, surat-surat penyemangat buat lo!” kata Cakka
“gue masih belum ngerti” gumam Rio
“argghh.. lo kelewat nggak peka! Mending elo buka aja deh handycam yg ada di kotak itu” Cakka jadi emosi sendiri karena Rio yang kelewat nggak peka
Oik yang ada disebelah Cakka berusaha menenangkan Cakka “calm down kak. Jangan emosi” kata Oik
“dia udah kelewatan, Ik” kata Cakka lirih
Rio pun buru-buru mengambil handycam itu. Dan mulai menyalakannya.
Terdengar dentingan piano, tapi layar handycam masih gelap

Dulu ku tak pernah
Percayakan cinta
Yang tak harus memiliki

Dan terlihat seorang gadis sedang bermain piano putih

Pernah ku paksakan
Walau tak sejalan
Meski ku tau ku salah

Dan ku coba melupakanmu
Karna ku tau kau bukan milikku

Reff:
Dan ku berhenti berharap
Akan cintamu yang dulu ada di hati
Dan ku coba 'tuk bertahan
Walau berat kini ku berhenti berharap

Kini ku akui
Hatiku tak bisa
Slalu miliki dirimu

Pernah ku paksakan
Walau tak sejalan
Meskiku tau ku salah

Dan ku coba melupakanmu
Karna ku tau kau bukan milikku

Back to Reff: 3x

berharap

Dan ku coba 'tuk bertahan

Handycam mati. Rio melihat sekeliling. Semuanya memandang Rio lirih
“jelasin semuanya ke gue! Sekarang juga!” kata Rio lirih
“biar gue yang jelasin” kata Oik. Oik duduk disamping Rio. Sebelum mulai bercerita, Oik menarik napas panjang, dan menghembuskannya dengan rasa berat.
“Ify, dia sahabat gue yang selama 3 bulan ini jadi secret admirer lo. Sebenernya dia udah suka sama lo sejak 3 tahun yang lalu. Cuma dia nggak berani bilang. Dan saat Ify ingin jujur ke elo. Ify baru tahu kalau dia kena leukimia, dan dia mengurungkan niatnya, dan dia lebih memilih untung mengungkapkan perasaannya melalui surat-surat, bekal makan, dan lainnya” jelas Oik
“tapi kenapa gue nggak kenal sama dia? Padahal kalian semua kenal dia” kata Rio
“itu karena elo terlalu sibuk dengan dunia elo sendiri bro! Elo nggak pernah liat sekitar lo, kalo ternyata selama ini ada yang peduli sama lo” kata Gabriel
“gue nyesel” gumam Rio lirih
“udah nggak ada yang disesali sekarang kak” kata Shilla
“anterin gue sekarang ke makam Ify” kata Rio. Yang lainnya mengangguk
***
Rio kini berada didepan gundukan tanah merah yang masih basah, ditemani oleh Gabriel, Sivia, Alvin, Shilla, Cakka, dan Oik.
“Fy, gue minta maaf kalo selama ini gue nggak peka. Dan gue terlalu sibuk dengan dunia gue sendiri. Gue minta maaf kalo selama ini nggak pernah anggap lo ada. Maaf” kata Rio didepan gundukan tanah basah itu.
Setelah yang lain mengeluarkan isi hatinya untuk Ify, mereka berdoa bersama, dan akhirnya pulang.
‘Thanks for all. Gue sayang sama kalian’ Bisik Ify
***
penantian yang tak berujung akhirnya selesai.
ia memang tak dapat memiliki pangerannya.
tapi, ia sekarang bisa selalu ada disamping pangerannya, walau didunia yang berbeda