Sabtu, 27 Agustus 2011

Tak Bisa Memiliki *copas

TAK BISA MEMILIKI
Ify , terlahir dalam sebuah keluarga kaya raya, punya segalanya, cantik, pintar, tetapi ia tak pernah merasakan kebahagiaan semenjak kedua orang tua nya meninggal. Kini ia hanya tinggal dengan
kakeknya. Satu-satunya kebahagiaan ify  adalah RIO.

Rio, seorang penyanyi remaja yang menjadi idola dari semua idola remaja masa kini. Suara merdu, wajah rupawan, baik hati menjadi beberapa
factor mengapa Rio sangat digemari.

Suatu hari..

"Rio bangun" bisik Ify, rio terbangun

ngapain sih kamu di kamar orang!” Rio pun kesal dengan kelakuan Ify yang tentu sangat keterlaluan.

loh ko kamu masih nanya sih?mending sekarang kamu mandi, aku mau bikin sarapan” dengan senyuman manisnya dia beranjak menuju dapur.
Belum sampai pintu kamar Rio, Rio memanggilnya lagi.

heh kalo kamu ga keluar sekarang, aku bakal panggil security!” Rio benar-benar merasa terganggu oleh kehadiran Ify.

Ify menunduk terdiam.

kamu ga denger apa aku bilang hah? Kamu tuh ganggu privasi aku tau! Ga sopan!”

Ify tetap terdiam dan terdengar meringis.

loh ko kamu nangis sih? Ah udah dong jangan nangis, meskipun kamu nangis aku tetep ga mau kamu disini tau!”

Tangisan Ify terdengar semakin keras dan semakin keras.
udah udah ya udah aku temenin kamu sarapan. Abis sarapan kamu harus langsung pulang.” akhirnya Rio mengalah.

Mereka pun bersarapan bersama. Yah tentunya tetap dengan cemberutan berlipatnya Rio. Siapa sih yang ga kesel pagi liburnya di ganggu
orang aneh? Apalagi Rio sama sekali ga kenal sama orang itu. Rio juga
ga tau Ify dapet alamat rumahnya darimana. Mulai pagi ini kehidupan
Rio dilanda berjuta masalah. Semua karena satu nama. Ify.

Setiap pagi siang sore malem, latihan tour manggung makan tidur bahkan ke toilet, Ify selalu ada di belakang Rio. Rio sangat risih dengan semua
itu. Akhirnya Rio bertindak tegas terhadap Ify.

aku mohon sama kamu, tolong berhenti ikutin aku! Aku ga suka! Aku ngerasa keganggu. Kamu bisa kan ga usah deket-deket aku lagi? aku muak liat
muka kamu. Jadi mulai sekarang aku ga mau liat kamu ikutin aku lagi.
ngerti?” Rio marah besar pada Ify.

Ify menangis untuk kesekian sekian sekian kalinya –saking seringnya-.

udah deh aku capek liat tangisan palsu kamu. Udah ga mempan! Sana pulang!”

heh Rio! Aku ga nyangka ya kamu tuh ternyata orangnya sombong! Kamu ga ramah sama fans kamu, tanpa fans kamu ga bisa jadi gini! Aku nyesel
udah cinta sama kamu!” Ify berlari sambil menangis ke atap hotel.
Tau kenapa? Ify berniat loncat dari atas gedung itu.

Tak lama kemudian datang kakek Ify berlari menuju tempan Ify berdiri.

Opa jangan deket-deket Ify!”

Ify cucu opa yang paling opa sayang, Ify ga boleh main disitu ya? Nanti Ify jatuh” opa mencoba membujuk Ify agar mau turun.

biarin aja Ify jatuh! Memang Ify mau jatuhin diri ko. Ify mau mati aja, Ify ga pernah dapet apa yang Ify mau! Ify mau nyusul mama aja!”

Ify mau tinggalin opa sendirian? Opa janji Ify, opa bakal ngasih apa aja yang Ify pengenin.”

opa serius? Semuanya?” Ify mulai menanggapi

iya, semuanya. Bahkan kalau harus melemparkan diri opa ke bawah”

engga opa, Ify cuma pengen bahagia. Ify mau Rio !!”

Pada saat itu juga opa menyuruh anak buahnya memanggil Rio ke atas. Dan tak lama, Rio pun datang.

Ify ..” ucap Rio dengan lembut. Bermaksud merayu Ify agar mau turun.

Rio!!!!!!!!!!!” Ify berlari lalu memeluk Rio.

Adegan pelukan yang mesra itu diliput olah beberapa infotaiment. Dan pada saat itu juga tersiar di televisi milik Aren. Aren adalah satu-satu
nya cewe yang ada dihati Rio saat ini. Tentu saja dia sangat marah
melihat adegan mesra Rio dan Ify.

Ke esokan harinyaa di sekolah Aren.

Aren tunggu!” teriak rio.

Aren yang sedang berjalan menuju ruang kelasnya berhenti seketika.
Ren, kamu marah? Maafin aku ya? Itu bukan mau aku.”

cewe mana yang ga marah, pacarnya pelukan mesra sama cewe lain? Dan diliat sama seluruh Indonesia? udalah ngapain kamu kesini. Aku ga butuh
penjelasan.”

aku mohon, jangan marah. Aku Cuma kasihan sama Ify.”

awalnya kasihan, lama-lama jadi kasih-kasih an kan? Udalah sana pulang!” Aren berlari menuju ruang kelasnya.
****

Sorenya di studio tempat Rio biasa latihan.

Lagu ‘sebening embun pagi’ sedang di lantunkan Rio dalam latihannya kali ini. Seusai latihan dia melihat Ify di luar studio. Rio
membawanya masuk lalu mencoba bicara pada Ify.

Ify? Aku mau bicara.”

kenapaaa? Kamu mau nembak aku ya? Ayo ngaku haha” Ify mencoba mengatasi ketenggangan yang diam-diam tersirat dihatinya.

aku serius! Aku mau kamu jelasin ke Aren, apa yang sebenernya terjadi. Aku berantem sama Aren itu gara-gara kamu. Jadi kamu yang harus
tanggung jawab! Aku kasih waktu dua hari, semua harus udah selesai.
Atau aku ga akan pernah mau lagi liat muka kamu.” Rio pun pergi
meninggalkan Ify yang masih sulit mencerna kata-kata Rio.

Esok nyaa di sekolah Aren.

Aren kan?” sapa Ify kepada Aren saat pembubaran sekolah siang itu.

iya, ngapain kamu kesini?” jawab Aren ketus.

aku kesini diminta Rio buat ngejelasin masalah kamu sama Rio. Katanya kamu berantem ya sama Rio?”

udahlah kalo kamu kesini cuma mau bilang gitu mending kamu pulang aja. Udah ga ada yang perlu dijelasin”

oh ya bagus deh kalo gitu, aku juga males ngejelasinnya. Aku ga mau bikin kamu sakit hati kalo kamu tau yang sebenernya”

apa maksud kamu?”

ah udahlah, gimana kalo kita ambil jalan tengahnya aja? Kamu mau Rio, aku apalagi. Kita bagi dua aja gimana?”

kamu tuh keterlaluan!” bentak Aren pada Ify sambil mendorongnya ke tembok dan pergi. Pada saat itu juga Ify pingsan dan Aren membawanya
ke rumah sakit.

Aren menunggu Ify sadar di dalam ruangan. Lalu datang kakek Ify.

Ify di vonis mengidap kanker otak stadium 4 sebulan yang lalu.” Opa memulai pembicaraan.

Aren kaget mendengarnya. Dia tak bicara sedikitpun.

jadi om mohon, bahagiakan Ify sebelum dia meninggal dunia. Hidupnya terlalu banyak beban.”

Aren hanya bisa menangis, ia merasa berdosa pernah berbuat kasar pada Ify. Aren keluar dengan pipi basah karna air mata. Saat ia keluar, disitu
ada Rio yang sudah di telfon opa untuk menjenguk Ify.

Aren? Kamu menjenguk Ify?” Tanya Rio bingung. Setau Rio, Aren ga suka sama Ify. Yah karna masalahnya di atap waktu itu.

Rio, aku minta satu hal sama kamu. Bahagiain Ify. Aku mohon”

kamu ngomong apa sih ren? Aku ga ngerti.”

aku mohon, kalo kamu emang cinta sama aku, tolong bahagiain Ify. Besok Ify mau di bawa ke Singapore. Aku mohon rio!” Aren menangis lalu
berlari.

Rio masih tak percaya akan apa yang baru saja dia dengar. Rio mengurungkan niat untuk menjenguk Ify, ia pulang ke rumah dan
beristirahat. Terlalu banyak yang terjadi hari ini.

Besok nya

Rio..” suara bisikan itu memang terdengar akrab dari teling Rio. Rio membuka matanya dan waw ga salah lagi. itu Ify!

Ify? Katanya kamu sakit? Katanya mau ke Singapore?”

ah opa lebay aja ko, orang aku cuma sakit kepala. Masa harus ke Singapore segala? Haha”

Rio sedikit ragu dengan apa yang Ify katakan. Tapi Rio mencoba menutup-nutupi itu. Baru hari ini, Rio bersedia sarapan bersama Ify.
Aneh sih. Tapi hari itu entah kenapa Rio tak ingin mengusir Ify dari
rumahnya.

Saat yang sama, ada seseorang mengetuk pintu. Dan yah kalian pasti sudah mengira siap itu. Benar. Itu Aren. Rio terkejut dan tak tau harus
berkata apa.

pagi” aren tersenyum pada Rio yang sampai sekarang masih melongo.

he hey aren” Rio bocara terbata-bata

kamu kenapa sih? Aku ganggu ya? aku masuk.”

pagi Areen” sapa Ify dengan wajah tanpa dosanya

Seketika hati Aren seakan mau patah, melihat Ify yang sekarang menduduki tempat yang selama ini Aren lakoni.

sarapan bareng yu?” ucap Ify tenang

ga usah,aku ada acara. Aku duluan ya” jawab Aren sambil menahan air mata lalu pergi.

aku nganter Aren dulu ke depan ya” sigap Rio pada Ify yang masih bengong. Lalu Rio berlari mengejar Aren.

Aren tunggu!!”

Aren pun berhenti berlari.

kamu bilang sama aku kalo kamu ga kuat. Aku ga mau kamu sakit hati. Aku mau berhenti! Aku Cuma cinta sama kamu Aren!”

aku ga apa-apa. Aku mohon jangan berhenti.”

aku ga mau lagi. udah cukup kita harus pura-pura gini!”

gabisa Rio, Ify itu sakit!!”

iya sakit! SAKIT JIWA!”

Terdengar suara orang menangis disitu, saat Rio melihat ke belakangnya, ada Ify yang sedang menangis disitu. Lalu berlari pergi.

Keesokan harinya

Drap drap drap, Rio berlari menuju Rumah Sakit saat mendapat kabar bahwa Ify sakit lagi. disitu sudah ada Opa dan beberapa anak buah Opa.

Ify dimana?” Tanya Rio sambil mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

Ify di dalam, dia belum sadar dari semalam. Kamu masuk aja.”

Rio masuk kedalam ruangan dimana Ify tertidur.
Disitu ada Aren yang sedang menangis.

aren..?” Rio mengelus pipi aren yang basah.

Rio aku minta kamu berjanji pada Ify, kalo kamu akan membahagiakan dia selamanya”

apa maksud kamu? Aku ga bisa!”

Rio, please. Ify mengidap kanker otak stadium 4. Dia butuh kebahagiaan sebelum dia meninggal!”

kalo dia hidup?”

“kamu ga mau Ify sembuh?”

tapi aku juga janji untuk bahagiain kamu!”

udah Rio, aku ga keberatan buat lupain janji kamu. Aku bahagia ko liat kamu sama Ify. Tolong. Demi aku”

oke aku akan janji. Ify, aku berjanji buat bahagiain kamu sampai akhir hayat kamu fi.”

Aren dan Rio pun pulang.
*****

Paginyaa .

Rio sudah berada di rumah sakit. Ify sudah sadar dari pingsannya.

Rio, sebelum aku mati. Aku minta maaf, aku udah ganggu hidup kamu. Udah bikin repot kamu, udah ..” sebelum Ify menyelesaikan kata-katanya,
Rio bicara memotong.

sst udah-udah, aku memang ngerasa ke ganggu awalnya. Tapi lama kelamaan aku jadi menikmati gangguan itu.”

kamu kaya gitu karna kasian kan?”

engga fy, kamu kuat. Kamu bukan orang yang patut di kasihani. Aku kaya gini karna aku cinta sama kamu.”

Saat itu tengah berdiri Aren di depan ruangan, Aren mendengar semua yang dikatakan Rio. Rio berniat membeli makanan dan ia melihat Aren yang
sedang menangis.

aku denger semuanya” ucap Aren.

kenapa kamu marah? Kamu kan yang minta aku bahagiain Ify? Kenapa sekarang kamu nangis? Kamuj ga kuat kan?” Tanya Rio

aku memang minta kamu bahagiain Ify, tapi aku ga pernah kamu buat jatuh cinta sama Ify!!”

Rio hanya bisa diam, tak bisa membalas kata-kata Aren. Karna itu memang benar. Tiba-tiba saja Rio dan Aren di beritahu bahwa Ify mengalami
kritis.

Perasaan bersalah Aren pada Ify membuat Aren tak bisa memaafkan dirinya sendiri apabila terjadi apa-apa pada Ify. Aren hanya bisa menangis
menangis dan menangis. Begitupun Rio, ia tak tau apa yang ia
inginkan. Disatu sisi ia ingin kehidupannya seperti dulu, bahagia
bersama Aren, tetapi disisi lain ia tak mau kehilangan Ify.

Tiga hari berlalu, keadaan Ify baru saja melewati masa kritisnya, tetapi dia masih dalam ke adaan koma. Sesadarnya Ify dari komanya, Ify
menggelar pesta perpisahan.

sekarang bagaimana?” ucap Rio dengan lemah

aku ga apa-apa, kamu bisa tetep jaga Ify, dan aku akan simpan kebahagiaan ku buat kamu dan Ify. Aku bahagia kalian bisa bersama.”

hey kalian lagi ngapain sih?” ujar Ify yang terlihat sudah sehat

Ify, apa maksudnya pesta perpisahan?” Tanya Aren karna penasaran.

oh iya aku lupa cerita, lusa aku mau pindah ke UK. Hehe dan aku mau kalian jangan lupain aku yaa. Kalian juga cepet nikah aja haha”
cerita Ify.

aku ga ngerti maksud kamu? Kamu denger kan janji Rio sama kamu waktu itu kan?”

iya aku denger ko ren, tapi aku lebih denger kata hati aku, aku ga mau bahagia di atas penderitaan kalian berdua. Aku tau Rio cuma cinta
sama kamu Ren.”

makasih ya fy, aku berhutang sama kamu.” Ucap Rio yang masih tidak percaya.

oke kalian boleh bayar hutang dengan mengantarkan akun kebandara lusa, gimana?”

pasti” jawab Rio dan Aren serentak
*****
Hari keberangkatan..

aku pergi ya? Kalian baik-baik disini.” Kata Ify sambil menahan tangisannya

Ify, hati-hati ya?”

Rio..” Ify memandang Aren, Aren pun mengangguk tanda mengerti apa yang ada difikiran Ify. Ify memeluk Rio untuk terakhir kalinya.

terima kasih udah bikin aku bahagia meski Cuma sesaat, tapi kenangan ini akan ku bawa sampai aku mati.”

Ify ayoo” teriak opa dari jauh
Pesawat Ify pergi beberapa saat setelahnyaa
*****

Dua tahun kemuadian

Kini semua kembali seperti semula, Rio dan Aren bahagia. Kematian Ify setahun yang lalu menjadi kesedihan mendalam. Tapi mereka telah
berjanji untuk bahagia, demi Ify yang telah tiada..

**S.E.K.I.A.N**




Tidak ada komentar: